SEBANYAK tujuh korban kericuhan dalam unjuk rasa melengserkan Bupati Pati Sudewo masih dirawat di Rumah Sakit Soewondo pada Rabu, 13 Agustus 2025. Sebelumnya, ada 34 korban yang sempat menjalani perawatan dan sebagian telah diizinkan pulang.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Rincian korban yang dirawat tersebut adalah lima masyarakat pengunjuk rasa dan dua anggota polisi. "Kelima pasien dari masyarakat saat ini dalam kondisi sadar dan menunjukkan tanda-tanda perbaikan kesehatan," kata Kapala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Besar Agustinus pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Lima orang tersebut mengalami sesak nafas karena paparan tembakan gas air mata. Polisi menembakkan gas air mata ke arah massa aksi ketika membubarkan pengunjuk rasa.
Sementara korban anggota polisi yang menjabat Kepala Kepolisian Sektor Pati Kota atas nama Heru Purnomo mengalami luka bocor di kepala. Kemudian satu anggota polisi lain bernama Galih Dega Pramudya menjalani observasi di Instalasi Gawat Darurat karena luka robek di paha.
Agustinus mengatakan para korban baik massa aksi maupun anggota polisi diperlakukan secara sama oleh tim medis. "Tidak ada perbedaan perlakuan, semua mendapatkan perawatan sesuai kebutuhan medisnya," ujarnya.
Demonstrasi di Alun-Alun Pati berujung ricuh menimbulkan sejumlah korban luka. Mereka menuntut Bupati Pati Sudewo mundur buntut keputusannya menaikkan pajak bumi bangunan 250 persen dan sejumlah program lain.