Nilai Perusahaan yang IPO Secara Global Anjlok, tapi di Asia Pasifik Tumbuh 28%

1 month ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Pekerja melihat layar menampilkan pergerakan saham di New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat, Kamis (3/4/2025). Foto: Charly Triballeau/AFPPekerja melihat layar menampilkan pergerakan saham di New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat, Kamis (3/4/2025). Foto: Charly Triballeau/AFP

Penawaran umum perdana saham (IPO) secara global mengalami penurunan tajam tahun ini. Ketidakpastian bisnis akibat tarif AS, gejolak pasar keuangan. Serta tingginya suku bunga membuat banyak perusahaan menunda rencana pencatatan saham.

Mengutip Reuters, data dari LSEG per 17 Juni menunjukkan bahwa nilai IPO global turun sekitar 9,3 persen secara tahunan menjadi USD 44,3 miliar. Ini adalah angka terendah dalam sembilan tahun terakhir.

Di Amerika Serikat, volume IPO turun 12 persen menjadi USD 12,3 miliar. Penurunan yang lebih tajam terjadi di Eropa, yang anjlok hingga 64 persen ke level USD 5,8 miliar. Sebaliknya, kawasan Asia-Pasifik mencatatkan pertumbuhan IPO sebesar 28 persen menjadi USD 16,8 miliar sepanjang tahun ini.

Ketegangan perdagangan kembali mencuat pada April lalu setelah Presiden Donald Trump mengaktifkan kembali tarif, termasuk pungutan menyeluruh sebesar 10 persen yang memicu kekhawatiran di kalangan pelaku usaha. Meskipun sempat ada negosiasi, ketidakpastian global terhadap prospek investasi masih tinggi.

“Tidaklah bijaksana bagi perusahaan untuk go public saat ini. Volatilitas di pasar belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Isabelle Freidheim, pendiri dan mitra pengelola di Athena Capital.

“Ada risiko nyata bagi perusahaan teknologi yang belum stabil secara finansial. Jika saham anjlok setelah IPO, akan sulit pulih, terutama bagi perusahaan dengan arus kas lemah atau yang belum matang,” imbuhnya.

 Kazuhiro Nogi/AFPIlustrasi Bursa Saham Asia. Foto: Kazuhiro Nogi/AFP

Namun di tengah pelemahan global, Tiongkok dan Jepang justru mengalami lonjakan IPO berkat pelonggaran regulasi dan membaiknya sentimen investor. Salah satu sorotan adalah IPO raksasa baterai Tiongkok, CATL, yang berhasil menggalang dana USD 4,6 miliar, menjadikannya IPO terbesar di dunia sejauh ini.

Meski pasar masih fluktuatif, beberapa analis mulai melihat tanda-tanda pemulihan pada paruh kedua 2025. Di AS, minat terhadap IPO mulai bangkit, ditandai dengan debut kuat perusahaan fintech Chime. Beberapa nama besar seperti Klarna, Gemini, dan Cerebras juga dijadwalkan mencatatkan saham tahun ini.

“Dengan sejumlah perusahaan kontraktor pertahanan AS, Eropa, dan konsumer India yang telah mengajukan rencana IPO, ada kemungkinan kita akan melihat pola 'tetesan-lalu-meluap' di akhir 2025, jika volatilitas tetap tinggi,” ujar Michael Ashley Schulman, kepala investasi di Running Point Capital Advisors.

Read Entire Article