Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato pada konferensi pers di Yerusalem, 21 Mei 2025.
REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersiap untuk mengungkap rencana perang di Gaza terbaru yang dirancang untuk menghancurkan kelompok Hamas dan mengamankan pembebasan puluhan sandera. Media Israel melaporkan bahwa Netanyahu akan memerintahkan pendudukan (penjajahan) penuh atas wilayah Palestina.
Waktu pertemuan keamanan belum dikonfirmasi secara resmi. Netanyahu mengatakan pada Senin (4/8/2025) bahwa pertemuan tersebut akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang.
"Netanyahu ingin tentara Israel menaklukkan seluruh Jalur Gaza," demikian laporan dari lembaga penyiaran publik Kan, dikutip dari laman TRT Global, Selasa (5/8/2025)
"Beberapa anggota kabinet yang berbicara dengan perdana menteri mengonfirmasi bahwa ia telah memutuskan untuk memperluas pertempuran ke wilayah-wilayah di mana para sandera mungkin ditawan," kata laporan itu.
Meskipun rencana penaklukan kembali tersebut belum dikonfirmasi secara resmi, rencana tersebut telah menuai kemarahan dari Otoritas Palestina dan pemerintah Palestina di Gaza, yang bersikeras tidak akan mengubah pendiriannya dalam perundingan gencatan senjata.
"Kami ingin mencapai kesepakatan yang mengakhiri perang. Bola sekarang ada di tangan Israel dan Amerika, yang mendukung posisi Israel dan menunda tercapainya kesepakatan," kata pejabat senior Hamas, Husam Badran kepada Al Jazeera.