REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Proses disposal mortir peninggalan Perang Dunia II di Padukuhan Besalen, Glagaharjo, Sleman, memberikan dampak yang cukup signifikan bagi lingkungan sekitar pascaberhasil diledakkan Tim Jibom Gegana Polda DIY, Selasa (12/8/2025). Getaran ledakannya bahkan terekam alat seismik milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Namun demikian, BPPTKG telah memastikan aktivitas disposal itu tidak memengaruhi kestabilan kubah Gunung Merapi. "Kubah stabil, tidak ada guguran," kata Asisten Sekda Kabupaten Sleman Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Makwan, dalam konferensi pers yang digelar di Sleman, Rabu (13/8/2025).
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Haris Martapa, mengungkapkan pihaknya telah mendata dampak dari disposal tersebut. Total ada 13 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat getaran dari peledakan tersebut.
Kerusakan ringan tercatat di beberapa kalurahan yang berada dekat dengan lokasi disposal, yaitu Glagaharjo, Wukirsari, dan Argomulyo. Haris menyampaikan jenis kerusakan yang ditemukan di antaranya adalah 32 genteng pecah, 4 kaca jendela retak, satu tembok rumah yang mengalami retakan, dan dua atap galvalum yang penyok, salah satunya milik masjid.
"Dari 13 rumah warga itu 11 rumah di Besalen, 1 Banjarsari dan 1 Wukirsari," kata Haris.
"Yang gentingnya pecah ada 32 buah. Galvalum penyok akibat kejatuhan serpihan ada 2, salah satunya masjid. Kaca jendela (retak) ada 4 buah. Ini rumahnya terdekat dari lokasi (disposal). Lalu, tembok retak ada 1 rumah," ucapnya menambahkan.
Selain kerusakan bangunan, tujuh pohon juga tumbang akibat efek gelombang kejut. Dua di antaranya adalah milik warga sekitar. Meskipun kerusakan yang dialami warga ini tergolong ringan, Haris memastikan Pemkab Sleman langsung mengupayakan pemulihan.
Ia menyebutkan, sesuai arahan Bupati dan Sekda, proses perbaikan akan segera dilakukan bekerja sama dengan pihak kalurahan. "Hari ini sesuai perintah bupati dan sekda diselesaikan bersama kalurahan untuk mengembalikan posisi kerusakan. Pun, pemberian apresiasi bagi warga terutama di Besalen yang lokasinya terdekat, yang kami berik ada 34 rumah atau KK berupa sembako," ungkapnya.
Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk pemulihan ini mencapai Rp 5,5 juta, termasuk untuk biaya tukang dan pembelian material.
"Sejak kemarin upaya perbaikan (dilakukan), hari ini sesuai arahan Bupati diselesaikan bersama kalurahan untuk pemulihan. Total kompensasinya kisaran Rp5,5 juta termasuk tukang," kata dia.