KPK membongkar modus mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer alias Noel meminta jatah pemerasan kepada anak buahnya. Dia diduga menerima uang Rp 3 miliar dan satu motor Ducati.
Permintaan jatah itu disampaikan Noel kepada Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 2022-2025, Irvian Bobby Mahendro. Irvian yang merupakan otak pemerasan itu disebut Noel sebagai 'Sultan' karena punya banyak uang.
"Saat minta motor, IEG (Immanuel Ebenzer) ngomong ke IBM (Irvian Bobby Mahendro), 'saya tahu kamu main motor besar ya. Kalau untuk saya, cocoknya motor apa'," kata Ketua KPK Setyo Budiyanto kepada wartawan, Sabtu (23/8).
"Kemudian IBM belikan dan kirim ke rumahnya, 1 Ducati," sambungnya.
Dalam keterangan pers, KPK menyebut motor gede (moge) yang disita dari Noel adalah Ducati Scrambler Nightshif warna biru. Merujuk situs resminya, motor itu dibanderol USD 12.395 atau sekitar Rp 199 juta.
"[Motor dibeli] Off the road, mungkin dengan maksud menutupi pembeli," kata Setyo.
Noel telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan dalam pengurusan sertifikasi K3 tersebut. Bersama Noel, KPK turut menjerat 10 orang lainnya sebagai tersangka.
Untuk Noel, dia diduga menerima jatah Rp 3 miliar dari pemerasan itu. Dia mendapatkannya pada Desember 2024 atau selang 2 bulan sejak dilantik.
Terkait kasus yang menjeratnya, Noel membantah dirinya terjaring OTT KPK. Selain itu, dia mengeklaim kasus yang menjeratnya juga bukan pemerasan. Dia meminta agar narasi tersebut diluruskan.