Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi, menyebut gim Roblox sebaiknya diperbaiki.
Namun, bila dampak negatifnya sudah terlalu besar, maka gim itu bisa diblokir.
“Mungkin kalau masih bisa diperbaiki, bisa diperbaiki itu akan lebih baik. Tapi kalau memang sudah dinilai sangat mengganggu dan berdampak negatif, ya ada baiknya mungkin ditutup atau diblokir ya. Tapi kita lihat dulu lah, dikaji dulu,” ucap Arifah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/8).
Menurut Arifah, Roblox sudah menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti anak menjadi malas.
“Kalau kita lihat dari pendapat masyarakat, memang banyak yang menghendaki untuk diblokir. Karena memang bagaimanapun itu dampaknya sangat berpengaruh untuk anak-anak,” ucap Arifah.
“Terutama untuk anak-anak ya. Karena kalau kita lihat mereka tuh sampai lupa aktivitas yang lainnya karena terfokus pada game itu,” tambahnya.
Selain itu, unsur kekerasan yang terdapat di dalam Roblox juga dinilai Arifah sangat berbahaya bagi anak.
“Oh iya dong, kalau sesuatu yang berdampak pada menimbulkan kekerasan itu sangat membahayakan. Karena anak-anak kita ini kan kadang belum bijak dalam menggunakan gadget ya,” ucap Arifah.
Gim ini pun tengah dikaji oleh KemenPPPA bersama Kemkomdigi dan Kemendikdamen. “Sedang, sedang (dikaji). Kita dengan komdigi juga, dengan Mendikdasmen juga,” tandas Arifah.
Sebelumnya, gim Roblox menjadi perhatian publik usai gim itu disorot Mendikdasmen, Abdul Mu’ti. Ia menilai, gim Roblox berbahaya karena mengandung kekerasan dan membuat anak menjadi malas.
Pernyataan Mu’ti diamini oleh beberapa psikolog anak. Namun, menurut mereka, gim Roblox lebih baik diperbaiki ketimbang diblokir karena beberapa permainannya bisa melatih kreativitas anak.
Menkomdigi Meutya Hafid telah bertemu dengan developer gim Roblox. Kepada mereka, Meutya meminta gim Roblox mengikuti aturan yang ada di Indonesia. Mereka pun akan bertemu lagi ke depannya untuk membahas perkembangan perbaikan konten di gim Roblox.