REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia U-17 harus puas menempati peringkat kedua atau runner-up Piala Kemerdekaan 2025. Pada laga pamungkas Senin (18/8/2025) di Stadion Utama Sumatera Utara Deli Serdang Sumatera Utara, harus mengakui keunggulan Mali 1-2.
Dengan demikian Mali berhak atas gelar juara Piala Kemerdekaan tahun ini. Negara asal Benua Afrika ini mengumpulkan nilai sempurna sembilan hasil dari tiga kali menang. Yakni menang 5-1 atas Uzbekistan, 4-2 dari Tajikistan dan 2-1 dari Indonesia.
Tim asuhan Nova Arianto menempati peringkat kedua dengan nilai empat hasil sekali menang 2-0 atas Uzbekistan, sekali Imbang 2-2 lawan Tajikistan dan kalah 1-2 dari Mali.
Peringkat ketiga Tajikistan dengan nilai dua hasil dua kali imbang sekali kalah. Terakhir imbang lawan Uzbekistan 3-3. Uzbekistan sendiri jadi juru kunci dengan nilai satu.
Menghadapi Mali di laga pamungkas, tim asuhan Nova Arianto wajib menang. Namun Mali bermain sangat solid. Dengan permainan cepat, secara bergelombang terus menyerang pertahanan Indonesia.
Ketiga gol yang terjadi di laga ini semuanya di babak pertama. Mali unggul 2-0 terlebih dulu, sebelum Indonesia memangkas ketinggalan 1-2 melalui skema lemparan ke dalam.
Babak kedua baru berjalan, Mali langsung merangsek ke pertahanan Indonesia. Al Gasani mampu memotong umpan Zoumana Ballo dan hanya menghasilkan tendangan penjuru bagi Mali.
Menit ke 49 Raymond Bomba sebenarnya mampu menjebol gawang Indonesia. Tetapi saat melompat menyundul bola tangannya menekan pemain Indonesia, sehingga wasit meniup peluit karena pelanggaran.
Menit ke-55 Nova Arianto melakukan pergantian tiga pemain sekaligus. Memasukan Zahaby Gholy, Ilham Romadhona dan Rafi Rasyiq.
Menit ke-62 Mathew Baker mampu memotong umpan Bomba. Baker juga yang menghalau tendangan penjuru dari Mali. Dua menit berselang, Al Gazani yang menghalau umpan ke kotak penalti.
Menit ke-66 Kiper Al Gasemi salah menghalau bola, yang jatuh ke kaki Bomba, beruntung tendangannya ke gawang kosong masih sedikit melebar.
Menit ke-72, Dafa Al Gasemi mampu membaca arah bola tendangan dari pemain Mali Mamadou Traore.
Menit ke-73 Indonesia mendapat tendangan bebas dari luar kotak penalti, tetapi tendangan Fabio Azka masih membentur pagar hidup pemain Mali.
Menit ke-77 Rafi Rasyiq mencoba melepaskan tendangan keras dari jarak jauh, tetapi tendangannya masih melambung di atas mistar gawang Mali. Lima menit tambahan waktu usai tak ada lagi gol tercipta.