Mensos: 1,9 Juta Warga Tak Lagi Layak Terima Bansos

1 month ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Dok. KemensosMensos Saifullah Yusuf. Foto: Dok. Kemensos

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyebut 1,9 juta warga dinyatakan tidak lagi layak menerima bantuan sosial (bansos). Temuan itu merupakan hasil verifikasi dan validasi data dari lapangan yang dilakukan bersama Badan Pusat Statistik (BPS).

"Dari 12 juta (warga) yang kita temui, 1,9 juta di antaranya dinyatakan tidak layak untuk menerima Bansos lagi. Jadi itu yang bicara data, bukan Menteri Sosial, bukan Wakil Menteri Sosial, atau bukan titipan-titipan, tapi ini memang data yang sesuai dengan lapangan,” kata Saifullah Yusuf saat diwawancara usai Rakornas di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (8/7).

Gus Ipul, sapaan akrabnya, menyebut data tersebut bersumber dari pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang validasinya dilakukan oleh BPS, bukan hanya Kementerian Sosial.

“Kita ingin pemutakhiran berkala ini akan membuat data kita makin akurat dan yang melakukan validasi akhir itu adalah BPS, bukan lagi Kementerian Sosial atau kementerian yang lain,” jelasnya.

Ia menjelaskan, pemutakhiran ini dilakukan secara berkala dengan melibatkan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan petugas BPS di daerah. Pendekatannya tidak hanya formal, tetapi juga partisipatif, dengan tujuan agar program bansos lebih tepat sasaran.

Dalam hasil evaluasi itu, Kemensos menemukan adanya penerima bansos yang seharusnya dinyatakan tidak layak. Gus Ipul memastikan, alokasi bantuan tidak berubah, namun penerimanya dialihkan kepada mereka yang lebih berhak.

“Jadi alokasinya tetap. Alokasi bantuannya tidak berubah untuk program PKH 10 juta keluarga penerima manfaat, untuk bantuan pangan tunai atau sembako 18,3 juta penerima manfaat, untuk PBI 96 juta lebih. Cuma sasarannya yang berubah, penerima manfaatnya yang berubah atas hasil verifikasi atas hasil pemutakhiran verifikasi dan validasi,” jelasnya.

Ia menambahkan, kesalahan ini umumnya ditemukan pada kelompok desil (kelompok per-sepuluhan yang menunjukkan tingkat kesejahteraan Rumah Tangga) 6–10, sementara bansos akan dialihkan ke desil 1–4.

Terkait mekanisme pelaporan warga yang kembali jatuh miskin, Gus Ipul memastikan akan tetap dilakukan verifikasi.

“Oh tetap di-ground check setiap bulan. Karena kita yakin bahwa dinamis itu tadi, mungkin sekarang orang merasa cukup berdaya atau keluarga mandiri, bisa jadi tiba-tiba usahanya mungkin mengalami masalah,” tuturnya.

Untuk mendukung akurasi data, Kemensos juga menggandeng Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam proses evaluasi. Data-data ini akan diserahkan kembali kepada BPS untuk penyaluran bansos di triwulan berikutnya.

“Semua harus tahu bahwa penentunya adalah BPS, bukan lagi kami, bukan lagi lembaga dan kementerian,” tegasnya.

Kategori ketidaklayakan menerima bansos, lanjut Gus Ipul, didasarkan pada sejumlah indikator seperti pengeluaran individu, kondisi rumah, dan indikator lainnya yang ditetapkan BPS. “Yang bisa menjelaskan lebih detail adalah BPS,” pungkasnya.

Read Entire Article