Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menanggapi pihak-pihak yang mempertanyakan program Sekolah Rakyat. Ia menilai program tersebut lahir dari semangat kemerdekaan dan kepedulian terhadap masyarakat yang belum mendapat akses pendidikan yang layak.
"Kalau ada pihak yang mempermasalahkan Sekolah Rakyat, mungkin kita perlu bertanya hatinya di mana," kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (5/8).
Prasetyo mengungkapkan bahwa Sekolah Rakyat rencananya akan dikunjungi Presiden Prabowo Subianto pada akhir Agustus mendatang.
"Sekolah rakyat rencana kemungkinan akhir Agustus akan dikunjungi Bapak Presiden. Launching sudah 14 Juli lalu. Saya kalau ngomong sekolah rakyat memang agak emosional karena banyak adik kita yang selama ini tidak memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan dan kita berharap masa depan lebih baik, mengangkat harkat martabat keluarganya," ucap dia.
Ia menegaskan pentingnya program tersebut sebagai bagian dari perjuangan negara untuk memberikan keadilan dan kesempatan yang merata.
"Karena itulah kami berjuang terus. Bapak Presiden bekerja secepatnya karena itu sebuah kebanggaan bagi kita sebagai anak bangsa di usia kemerdekaan ke-80," kata Prasetyo.
"Meskipun hanya satu kita bisa memberikan kesempatan kepada saudara kita mendapatkan akses pendidikan dan masa depan yang jauh lebih baik, sangat mulia," sambung dia.
Menurut dia, perjuangan mendirikan Sekolah Rakyat tidak bisa diukur secara sederhana. Meski jumlahnya masih terbatas, pemerintah terus mendorong agar lebih banyak anak-anak mendapatkan kesempatan belajar.
"Terus terang, Sekolah Rakyat perjuangan yang mungkin tidak bisa diukur dengan angka dan kita terus terang belum puas karena akhir bulan ini baru akan 159 lokasi yang kita bisa sediakan saudara kita yang selama ini belum mendapatkan pendidikan," tandasnya.