Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, bertemu dengan perwakilan Roblox Asia Pacific di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta, pada Kamis (14/8).
Dalam pertemuan tersebut, Meutya berharap pengembang (developer) game Roblox itu untuk segera memperbaiki sistem platformnya, dan mematuhi aturan perlindungan anak di Indonesia.
Selain itu, Menkomdigi juga meminta Roblox membatasi komunikasi antar pengguna anak, menyaring konten buatan pengguna yang vulgar, serta memperjelas fitur kontrol orang tua (parental control).
"Pembenahan ini memastikan anak-anak Indonesia terlindungi dari konten dan interaksi yang berpotensi membahayakan di ruang digital," jelas Meutya dalam pernyatan resmi.
Roblox, yang sudah terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) sejak 2022, diharapkan dapat menjadi contoh platform yang mengutamakan keselamatan pengguna muda, sehingga ruang digital di Indonesia menjadi tempat yang nyaman untuk belajar, bermain, dan berkarya.
Komdigi memberikan waktu kepada Roblox untuk melakukan pembenahan dan akan melakukan evaluasi rutin guna memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku di Indonesia.
Sebelumnya, Roblox mendapat sorotan di Indonesia, setelah Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyebut game tersebut dapat memicu kekerasan dan potensi penyusupan konten judi online.
Kekhawatiran orang tua dan pendidik juga meningkat terkait paparan konten serta interaksi yang tidak layak di Roblox dalam beberapa waktu terakhir.