
YOKO Ono Lennon, seorang seniman avant-garde asal Jepang, dikenal sebagai istri John Lennon, salah satu pendiri The Beatles. Hubungan mereka penuh dengan drama, cinta, dan kontroversi yang mengguncang dunia musik. Mengapa Yoko Ono Lennon dianggap pasangan yang begitu kontroversial? Mari kita telusuri kisah di balik hubungan mereka yang ikonik namun penuh gejolak.
1. Awal Pertemuan Yoko Ono dan John Lennon
Pada November 1966, John Lennon bertemu Yoko Ono di sebuah pameran seni di Indica Gallery, London. Saat itu, Yoko sedang memamerkan karya seni konseptualnya. John, yang sudah terkenal sebagai anggota The Beatles, terpesona oleh karya Yoko, terutama instalasi “Hammer a Nail” di mana pengunjung bisa memaku paku ke papan. Pertemuan ini menjadi awal kisah cinta mereka, meski keduanya masih terikat pernikahan masing-masing—John dengan Cynthia Lennon dan Yoko dengan Anthony Cox.
Hubungan mereka mulai memicu kontroversi karena keduanya memulai affair saat masih menikah. Ketika Cynthia menemukan Yoko di rumah mereka pada 1968, pernikahan John berakhir, dan Yoko pun bercerai dari suaminya. Publik mulai memperhatikan Yoko Ono Lennon sebagai “pengganggu” dalam kehidupan John.
2. Tuduhan sebagai Penyebab Perpecahan The Beatles
Salah satu alasan utama Yoko Ono Lennon dianggap kontroversial adalah tuduhan bahwa ia menyebabkan bubarnya The Beatles. Pada akhir 1960-an, Yoko sering hadir di studio rekaman The Beatles, sesuatu yang sebelumnya tidak biasa karena aturan tak tertulis band ini melarang pasangan ikut campur. Kehadiran Yoko membuat ketegangan dengan anggota lain, terutama Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr.
Meski John Lennon membantah Yoko sebagai penyebab perpecahan, banyak penggemar dan media menyalahkannya. Mereka melihat Yoko sebagai pengaruh yang mengubah John, menjauhkannya dari gaya musik pop The Beatles menuju eksperimen avant-garde. Album seperti Unfinished Music No. 1: Two Virgins, yang menampilkan John dan Yoko telanjang di sampulnya, semakin memicu kritik.
Apakah Yoko Ono Benar-Benar Penyebabnya?
Beberapa sumber menyebutkan bahwa The Beatles sudah menghadapi konflik internal sebelum Yoko masuk ke kehidupan John. Perbedaan visi artistik, tekanan ketenaran, dan keinginan untuk proyek solo juga berperan. Namun, Yoko tetap menjadi kambing hitam karena ia adalah “orang luar” dan wanita asal Asia, yang saat itu sering menjadi sasaran prasangka.
3. Aktivisme dan Gaya Hidup yang Tidak Biasa
Yoko Ono Lennon dan John terkenal karena aktivisme mereka, terutama protes anti-perang Vietnam. Salah satu aksi paling terkenal adalah “Bed-In for Peace” pada 1969 di Amsterdam dan Montreal, di mana mereka menghabiskan waktu di tempat tidur sebagai bentuk demonstrasi damai. Aksi ini, meski inovatif, dianggap aneh oleh banyak orang dan menambah citra kontroversial mereka.
Mereka juga menciptakan konsep “bagism,” di mana mereka tampil di depan publik dengan mengenakan kantong untuk mengejek stereotip dan prasangka. Meski tujuannya mulia, gaya hidup dan seni eksperimental Yoko sering dianggap terlalu eksentrik, membuat publik sulit menerimanya.
4. Krisis dalam Hubungan dan “Lost Weekend”
Pada 1973, hubungan John dan Yoko mengalami krisis. Yoko merasa tertekan oleh perhatian publik dan sifat posesif John. Dalam keputusan yang mengejutkan, Yoko mengatur agar John menjalin hubungan dengan asisten mereka, May Pang, selama 18 bulan yang dikenal sebagai “Lost Weekend.” Meski periode ini penuh dengan masalah, seperti kecanduan alkohol John, mereka akhirnya bersatu kembali pada 1975 dan memiliki anak, Sean Lennon.
Langkah Yoko ini memicu kontroversi lebih lanjut. Banyak yang mempertanyakan mengapa ia “mengizinkan” John berselingkuh, sementara yang lain melihatnya sebagai cara Yoko menyelamatkan pernikahan mereka dengan memberi ruang.
Bagaimana Yoko Mengelola Warisan John Lennon?
Setelah kematian tragis John pada 1980, Yoko Ono Lennon mengambil peran besar dalam menjaga warisannya. Ia mendirikan Strawberry Fields di Central Park, New York, dan John Lennon Museum di Jepang. Meski begitu, beberapa penggemar mengkritiknya karena dianggap memanfaatkan nama John untuk kepentingan pribadi, terutama melalui proyek seni dan musiknya.
5. Warisan Cinta dan Kontroversi
Kisah cinta Yoko Ono Lennon dan John Lennon adalah kombinasi dari kreativitas, pemberontakan, dan ketegangan. Yoko bukan hanya istri John, tetapi juga muse dan kolaboratornya, menginspirasikan karya seperti “Imagine” yang terinspirasi dari buku puisi Yoko, Grapefruit. Namun, persepsi publik tentang Yoko sering kali dipengaruhi oleh misogini dan rasisme, menjadikannya sosok yang dibenci sekaligus dikagumi.
Hingga kini, Yoko Ono Lennon tetap aktif sebagai seniman dan aktivis, membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar “istri John Lennon.” Kisah mereka mengajarkan bahwa cinta sejati bisa bertahan di tengah badai kritik dan kontroversi.
Kesimpulan
Yoko Ono Lennon dianggap kontroversial karena perannya dalam kehidupan John Lennon, tuduhan atas perpecahan The Beatles, gaya hidup eksentrik, dan keputusan pribadi yang tidak biasa. Namun, di balik semua itu, ia adalah seniman berbakat yang membantu membentuk warisan John. Kisah cinta mereka, meski penuh gejolak, tetap menjadi salah satu cerita cinta paling ikonik dalam sejarah musik.