Mengapa Industri Maritim Dunia Butuh Lebih dari Sekadar Angka

15 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
FreepikIlustrasi pelabuhan. Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta—Dalam dunia pembangunan kapal dan industri maritim, kita sering mendengar dua kata yang tumpang tindih: efisiensi dan efektivitas. Secara sederhana, efisiensi ("sangkil" dalam KBBI) adalah tentang melakukan sesuatu dengan benar, sementara efektivitas ("mangkus" dalam KBBI) adalah tentang melakukan hal yang benar.

Banyak pemimpin di industri maritim berfokus pada metrik seperti biaya per unit atau jadwal proyek yang ketat. Namun, angka-angka ini sering kali menutupi gambaran yang lebih besar. Sebuah kapal bisa saja selesai tepat waktu dan sesuai anggaran, tapi ternyata tidak bisa berlayar, sulit dirawat, atau tak memiliki kru yang cukup.

Menurut Pelaut veteran Benjamin Miner dalam artikelnya di Maritime Executive, proses-proses tersebut adalah contoh klasik dari sebuah proyek yang efisien, tapi tidak efektif. Sosok lulusan Texas A&M dan Old Dominion University tersebut memaparkannya sebagai berikut dengan tiga jebakan yang menghambat efektivitas galangan kapal.

Ada tiga masalah utama yang terus menghambat kemajuan industri galangan kapal:

1. Masalah Bukan Soal Bakat, tapi Tim

Miner menulis bahwa seorang insinyur kepala ( Chief Engineer) pernah mengeluhkan kekurangan staf terlatih. Ia yakin, jika ia punya orang yang lebih hebat, semuanya akan beres. Namun, di lautan, kemampuan individu hanya bisa memenangkan pertempuran kecil. Untuk memenangkan perang yang sesungguhnya, dibutuhkan tim yang solid dan saling percaya, yang bekerja sama dalam dinamika kompleks. Kepemimpinan sejati adalah tentang membangun tim yang kohesif, bukan hanya mengumpulkan para individu terhebat.

2. Uang Bukan Solusi Utama

Meskipun anggaran pembangunan kapal di AS (dan di seluruh dunia) sudah meningkat drastis, ukuran armada justru tidak bertambah. Laporan GAO tahun 2024 menunjukkan adanya keterlambatan pengiriman kapal hingga tiga tahun, dan uang yang digunakan pun tidak efektif. Masalahnya bukan kekurangan uang, melainkan:

  • Infrastruktur yang usang: Banyak galangan kapal masih kekurangan peralatan dan ruang produksi modern.
  • Krisis tenaga kerja: Terjadi kelangkaan keterampilan, ditambah kurangnya pelatihan dan kelelahan pekerja yang menghambat produksi.

Menambah anggaran tanpa berinvestasi pada orang dan fasilitas hanya akan membuat masalah ini semakin mahal.

3. Konsolidasi Industri Mematikan Inovasi

Saat ini, konsolidasi industri terlalu didominasi satu-dua konglomerasi besar. Sebagai contoh, industri perkapalan AS didominasi oleh dua raksasa: Huntington Ingalls Industries (HII) dan General Dynamics (GD). HII menguasai lebih dari 50% kontrak kapal angkatan laut, sementara GD mendominasi produksi kapal selam dan kapal perusak.

Situasi ini menciptakan lingkungan yang tidak sehat. Tanpa persaingan yang berarti, industri menjadi kaku, sulit berinovasi, dan lambat merespons kebutuhan mendesak.

Solusi Bukan Sekadar Angka

Mengingat perang dagang dengan Tiongkok makin intensif, Amerika Serikat punya talenta dan pemahaman yang mendalam tentang masalah ini. Berikut adalah saran universal yang bisa diterapkan:

  • Pikirkan lebih dari anggaran. Bedakan antara efisiensi (hemat biaya) dan efektivitas (siap tempur). Anggaran besar tidak secara otomatis berarti kesiapan penuh.
  • Investasikan pada manusia dan alat. Kucurkan dana untuk meningkatkan infrastruktur dan melatih tenaga kerja yang baru.
  • Nilai keberhasilan dari hasil, bukan laporan. Ukur kesuksesan dari apakah kapal benar-benar bisa menjalankan misinya, bukan dari seberapa "tepat waktu" laporan diserahkan.

Untuk membangun kembali tulang punggung industri maritim, dibutuhkan lebih dari sekadar spreadsheet. Ini membutuhkan kebijakan yang berani, investasi pada manusia, dan keberanian untuk membuka kembali persaingan yang sehat.

Read Entire Article