Melihat Tulisan Diplomat yang Tewas di Menteng soal Pekerja Migran dan Papua

1 month ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Dok. kumparanDiplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan. Foto: Dok. kumparan

Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan (39) yang ditemukan tewas di dalam kosannya yang berada di Menteng, Jakarta Pusat, pernah membuat dua tulisan di kolom opini/cerita kumparan. Ia mengangkat topik perihal wisata selam dan pekerja migran dalam tulisan-tulisannya.

Tulisan itu berada dalam lama profil akun kumparan milik Arya bernama 'Arya Daru Pangayunan'. Dalam bionya tertulis 'Fungsional Diplomat Ahli Muda di Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia, Kementerian Luar Negeri RI'. Akun itu menggunakan foto dirinya mengenakan pakaian menyelam sebagai profile picture.

Arya tercatat membuat 2 tulisan. Pertama berjudul 'Orang Asli Papua dalam Pengembangan Industri Selam di Bumi Cendrawasih'. Tulisan itu dibuat pada 18 Juni 2024.

Dalam tulisan itu Arya menyampaikan kekhawatiran atas industri wisata menyelam di Papua yang tak banyak melibatkan Orang Asli Papua (OAP).

"Sedikit sekali penyelam lokal yang memandu para wisatawan mancanegara. Melihat hal ini, perlu adanya upaya untuk meningkatkan jumlah pemandu selam dan instruktur selam yang merupakan OAP," bunyi tulisannya.

Arya menyebutkan masalah seperti keberanian, kendala utamanya adalah terkait biaya sertifikasi menjadi pemandu selam yang tidak murah. Ia pun mengusulkan beberapa usulan untuk dipertimbangkan dalam tulisannya: kolaborasi dengan lembaga sertifikasi dan industri pariwisata, beasiswa dan bantuan keuangan, peningkatan kesadaran dan promosi, dan pengembangan infrastruktur.

"Dengan pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi, diharapkan jumlah pemandu selam dan instruktur selam dari kalangan orang asli Papua dapat meningkat secara signifikan, sekaligus mendukung perkembangan pariwisata bahari yang berkelanjutan di wilayah tersebut," tutup tulisannya yang pertama itu.

Untuk yang kedua, Arya memberi judul tulisannya 'Pemulangan 7 Anak Pekerja Migran Indonesia Overstayer (PMIO) dari Taiwan'.

Karya itu dibuat pada 31 Juli 2023, menceritakan tugasnya pada Senin, 24 Juli 2023, bersama rombongan lainnya dari tim Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI), Kemlu, untuk memulangkan 7 orang anak--berusia 3-7 tahun--yang ditinggalkan orang tua mereka di sebuah panti di Taipei karena berbagai alasan--karena hasil hubungan gelap atau sekadar tak bertanggung jawab.

"Karenanya, ketujuh anak tersebut tidak memiliki dokumen yang lengkap yang tidak memungkinkan mereka untuk mengenyam pendidikan formal di Taiwan. Direktorat PWNI bekerja sama dengan Direktorat Rehabilitasi Sosial (Rehabsos) Anak, Kementerian Sosial (Kemensos), serta Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei memiliki program untuk memulangkan anak-anak tersebut ke Indonesia agar mereka dapat memperoleh hak pendidikan yang layak," tulisnya.

Arya menceritakan betapa berkesannya tugas itu karena saat ia ke Taiwan rombongan mereka tidak bisa membawa mengatasnamakan diri mereka pemerintah Indonesia--karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik langsung dengan Taiwan. Mereka menggunakan paspor biasa berwarna hijau, bukan hitam yang merupakan warna dokumen itu saat digunakan diplomat menjalankan tugas diplomatiknya.

"Keberangkatan kami pun harus memperoleh clearance dari Direktorat Keamanan Diplomatik, Kemenlu di mana kami diingatkan agar tidak membawa atribut kenegaraan, serta menjaga sifat kunjungan ke Taiwan sebagai kunjungan yang tidak resmi dan tidak dalam kerangka kerja sama G to G," sambungnya.

Ia membagikan banyak kisah ketika bertemu dengan anak-anak itu, mulai dari kesulitan berkomunikasi dengan mereka karena hanya bisa berbahasa mandarin hingga menangani aktifnya salah satu anak bernama Gibran. Arya bersama rombongan menemani mereka sampai ke sentra milik Kemensos di Indonesia.

"Setelah beberapa hari anak-anak tersebut berada di Sentra Handayani, saya dikirimkan foto anak-anak tersebut dengan wajah ceria yang membuat saya lega mengetahui bahwa anak-anak tersebut diperlakukan dengan penuh kasih sayang selama berada di Sentra Handayani," tutupnya.

 Instagram/ @indonesiainbaDiplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan. Foto: Instagram/ @indonesiainba

Arya Daru ditemukan tewas di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7). Jenazah ditemukan dengan kondisi kepala dan muka terbungkus lakban, serta tubuh tertutup selimut di atas kasur. Kasus ini tengah dalam penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan dan rekaman CCTV sedang dianalisis untuk mengungkap penyebab kematian korban. Saat ini, jenazah telah dibawa ke RSCM Jakarta untuk proses autopsi.

Read Entire Article