Artis sekaligus istri musisi Bebi Romeo, Meisya Siregar, mengabarkan kondisi kesehatannya yang baru menjalani histeroskopi di rumah sakit. Tindakan ini dilakukan lantaran ditemukan masalah pada rahimnya, yang membuat dokter memutuskan untuk dilakukan tindakan.
Dikutip dari akun Instagramnya @meisya__siregar, ia menceritakan pengalamannya yang mengalami perdarahan tiada henti, bahkan terjadi di luar siklus menstruasinya. Di sisi lain, ia tidak merasakan gejala sakit atau keluhan lainnya.
Meisya rupanya sudah sempat bolak-balik ke rumah sakit, dan dokternya mendiagnosis dirinya mengalami beberapa masalah pada rahimnya, yaitu:
Dalam kasus Meisya, kondisi-kondisi ini ditemukan ketika menjalani USG transvaginal.
"[Kondisi ini] akibat dari hormon progesteron rendah, sementara hormon estrogen tinggi. Yang terjadi: Imbalance hormone," ucap Meisya. kumparanMOM telah diizinkan untuk mengutip kisahnya.
Meisya menduga kondisi yang dialaminya karena saat ini ia sudah menginjak usia 46 tahun. Dan ada kemungkinan dirinya sudah masuk fase perimenopause atau masa transisi menuju menopause.
Tidak ingin sakit berkepanjangan, Meisya pun menjalani prosedur histeroskopi. Histeroskopi merupakan prosedur medis dengan menggunakan histeroskop (alat seperti teleskop tipis dengan kamera) untuk mendiagnosis kondisi rahim maupun tindakan bedah untuk memperbaiki masalah yang terjadi. Dalam kasus Meisya, histeroskopi dilakukan karena ia mengalami perdarahan abnormal serta mengangkat polipnya.
Selama histeroskopi berlangsung, dokter membersihkan dan mengambil polipnya untuk dilakukan biopsi. Sementara miomnya dibiarkan karena ternyata ukurannya terbilang kecil dan tidak akan berbahaya.
"Minta doanya boleh ya, supaya hasilnya bagus yaaa 🙏🏻 dikasih hati yang ikhlas sama Allah nantinya. Dilanjut dengan treatment terapi hormon," tutur Meisya.
Dalam sebuah unggahan Instagram story-nya, Meisya mengungkapkan ketidakseimbangan hormon cukup sering dialami wanita di usia matang dan memasuki perimenopause. Kondisi ini terjadi secara alamiah. Dan Meisya pun membagikan pola hidupnya agar bisa menyeimbangkan hormon progesteron dan estrogennya, yaitu:
Setelah menjalani prosedur histeroskopi, Meisya pun diminta tidak melakukan aktivitas berat termasuk berolahraga berintensitas tinggi selama 7-10 hari setelah tindakan.
Apa Kata Dokter soal Masalah Rahim yang Dialami Meisya Siregar?
Moms, masa perimenoupause merupakan masa transisi dari masa reproduksi ke pasca-reproduksi, yang biasanya mulai dialami wanita di usia 40-an. Dikutip dari Parents, selama masa perimenopause, hormon reproduksi terutama estrogen menjadi tidak seimbang dalam tubuh. Akibatnya, ibu mungkin mengalami perubahan siklus menstruasi, penambahan berat badan, dan gejala lainnya.
"Dalam kondisi normal, hormon estrogen dan progesteron bekerja sama secara bergantian untuk mengatur siklus menstruasi dan mempersiapkan kehamilan," ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Andrew Yurius Christian, Sp.OG, kepada kumparanMOM.