REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto tak menyinggung alokasi anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam pidato Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN TA 2026 beserta Nota Keuangannya. Bagaimana kelanjutan proyek pemindahan ibu kota?
Pemerintah menyatakan mengalokasikan anggaran senilai Rp 6,3 triliun untuk kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2026.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat ragu ketika ditanya mengenai nilai anggaran IKN. Namun setelah mendapat konfirmasi dari stafnya, ia menyebutkan anggaran IKN dalam RAPBN 2026. “Rp 6,3 triliun untuk IKN. Kalau tidak salah ya. Nanti kalau salah saya koreksi lagi,” kata Sri Mulyani dikutip dari Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Sabtu.
Merujuk pada Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun Anggaran 2026, anggaran untuk Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tercatat sebesar Rp6,26 triliun. Rinciannya, anggaran untuk Program Pengembangan Kawasan Strategis sebesar Rp5,71 triliun dan Program Dukungan Manajemen Rp 553 miliar. Nilai itu lebih tinggi dari proyeksi APBN 2025 sebesar Rp4,7 triliun. Namun anggaran IKN pada RAPBN 2026 turun signifikan dari alokasi tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan catatan ANTARA, total alokasi yang dianggarkan untuk IKN tahun 2022 sampai dengan 2024 sebesar Rp75,8 triliun. Secara rinci, realisasi 2022 sebesar Rp5,5 triliun, realisasi 2023 sebesar Rp 27,0 triliun, dan realisasi sementara pada 2024 mencapai Rp43,3 triliun.
Anggaran RAPBN 2026 difokuskan untuk 8 program prioritas nasional, yaitu di bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, program Makan Bergizi Gratis (MBG), peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, perekonomian rakyat, pertahanan rakyat semesta, dan percepatan investasi.
Sedangkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan Presiden Prabowo akan tetap melanjutkan pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Bahkan, Prabowo telah memberikan target kepada Kepala Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono.
Prasetyo mengatakan, Prabowo telah memutuskan untuk tetap melanjutkan proyek pembangunan yang diwariskan Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi itu. Ia juga telah memberikan target khusus kepada Kepala OIKN.
"IKN lanjut. IKN lanjut, sebagaimana sudah diutuskan oleh Bapak Presiden bahwa pembangunan IKN akan dilanjutkan," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (15/8/2025).
Menurut dia, Presiden telah meminta Basuki untuk menyelesaikan seluruh urusan perangkat dalam tiga tahun ke depan. Dengan begitu, IKN bakal memenuhi syarat untuk diisi perwakilan dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
"Dalam hal ini Bapak Basuki diberi target dalam 3 tahun ke depan harus menyelesaikan seluruh perangkat yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat kita berpindah. Yaitu adalah fungsi eksekutif, fungsi legislatif, maupun fungsi yudikatif," kata dia.
Menurut Prasetyo, Prabowo sama sekali tidak memiliki masalah dalam melanjutkan proyek pembangunan IKN. Karena itu, tidak ada alasan untuk menghentikan pembangunan tersebut. "Jadi tidak ada masalah dengan IKN. Lanjut terus," kata dia.
sumber : Antara