TEMPO.CO, Badung - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan dirinya tidak menginginkan kader partai banteng menjadi orang yang hanya pandai bicara. Menurut dia, kerja politik kader tidak diukur dari keterampilan mereka bicara, melainkan dari kesediaan mereka untuk terjun langsung ke masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya tidak butuh kader yang hanya pandai beretorika. Saya butuh kader yang rela turun ke bawah, ke akar rumput menyatu dengan rakyat, dan menegakkan garis-garis ideologi partai,” tutur Megawati di hadapan peserta Kongres VI PDIP, di Bali Nusa Dua Convention Center, Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Tak hanya itu, Megawati juga meminta anggota partai untuk terus mengikuti instruksinya. Dia menegaskan kader PDIP yang tidak siap menjalankan perintahnya sebaiknya mundur. “Ketika saudara-saudara memberikan saya mandat, tolong janjilah pada diri kalian sendiri selalu jalankan instruksi saya dengan penuh kesetiaan,” ucap Megawati.
Eks presiden itu kemudian mengingatkan anggota partai berlambang banteng moncong putih untuk tidak menjadikan PDIP sebagai tempat berlindung dari kesalahan. Selain itu, partai juga tidak boleh dijadikan arena mencari kekuasaan maupun kekayaan pribadi. “Kalau tidak siap, sekali lagi, ya, lebih baik mundur secara ksatria,” tutur Megawati.
Megawati terpilih kembali menjadi Ketua Umum PDIP dalam rapat kerja nasional atau rakernas yang digelar pada 2024. Kemudian, Kongres VI PDIP pada Agustus 2025 ini mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri untuk memimpin partai banteng periode 2025-2030. Pada hari pertama kongres, 1 Agustus 2025, Megawati mengambil sumpah dan sudah secara resmi kembali menempati posisi ketua umum.