TEMPO.CO, Jakarta - Ketua MPR Ahmad Muzani mengatakan warga Papua mempunyai kecintaan terhadap Indonesia. Sehingga Muzani meyakini mereka tidak akan takut terhadap ancaman Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB OPM mengenai larangan upacara pengibaran bendera merah putih di Papua menjelang HUT ke-80 RI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kecintaan rakyat di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, saya meyakini tidak akan tertukar dengan apa pun. Itu adalah sesuatu yang luar biasa,” kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Ahad, 3 Agustus 2025.
Juru bicara markas pusat TPNPB OPM Sebby Sambom mengkonfirmasi larangan upacara pengibaran bendera merah putih melalui aplikasi perpesanan Whatsapp kepada Tempo pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Alasannya untuk edukasi rakyat Papua.
Sebby mengatakan orang asli Papua dan mereka yang mendiami tanah Papua, hanya boleh mengibarkan bendera bintang kejora. Sebby juga menyebut upacara di Papua dilaksanakan setiap 1 Desember.
Sebby mengatakan TPNPB tidak akan melakukan penyerangan atau kontak senjata kepada masyarakat yang mengibarkan bendera merah putih. OPM hanya akan membubarkan kegiatan upacara apabila di wilayah tersebut ada keterlibatan TNI-Polri.
"Jadi, kami imbau agar TNI-Polri tidak menyamar supaya bisa menaikan bendera merah putih di Papua," kata Sebby melalui aplikasi perpesanan Whatsapp, 2 Agustus 2025.
Adapun TPNPB sudah merilis zona konflik di Papua yang tidak boleh dimasuki oleh rakyat non-Papua, terutama TNI-Polri. Sembilan wilayah di Papua yang dimaksud Sebby, antara lain Kabupaten Yahukimo; Pegunungan Bintang; Nduga; Puncak Jaya; Intan Jaya; Maybrat; Dogiyai; Paniai; dan Deiyai.
"Wilayah ini tidak boleh ada orang luar Papua dan TNI-Polri masuk, tidak boleh ada pengibaran bendera merah putih juga," ucap Sebby.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Candra Kurniawan mengimbau masyarakat di semua wilayah Papua tidak khawatir dan tergiring oleh opini TPNPB.
"TNI, Kepolisian RI, pemerintah daerah, dan masyarakat sudah bersinergi dalam memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan setiap tahun," kata Candra kepada Tempo melalui pesan WhatsApp, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Candra mengatakan TNI tidak akan menambah jumlah pasukan non-organik ke Papua menjelang peringatan hari ulang tahun kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
Dia menyebutkan prajurit yang saat ini ditugaskan di Papua, baik dari kodam maupun non-organik dari luar Papua, akan menjalankan tugas menjaga keamanan, khususnya saat upacara pengibaran bendera merah putih digelar.