TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Partai Gerindra Ahmad Muzani bersyukur atas dukungan Megawati Soekarnoputri terhadap Pemerintah Presiden Prabowo Subianto. Muzani mengatakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP itu bukan kali pertama menyampaikan sikapnya itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ibu Mega dalam banyak kesempatan ketemu kami juga seperti itu, bahwa pemerintah hasil pemilihan umum ini harus didukung,” kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Ahad, 3 Agustus 2025. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini mengatakan alasan dukungan itu supaya pemerintah memiliki efektivitas dalam menjalankan kekuasaannya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Sitorus mengatakan Megawati minta kader dukung Pemerintahan Prabowo. Arahan ini diberikan Megawati dalam agenda bimbingan teknis bagi anggota legislatif Fraksi PDIP yang dihelat secara tertutup di Denpasar, Bali, pada Rabu, 30 Juli 2025.
Menurut Deddy, presiden kelima itu berpesan bahwa partai banteng harus solid secara organisasi dan juga satu frekuensi. “Tetapi Ibu juga menegaskan bahwa kami mendukung pemerintah,” kata Deddy ketika ditemui di kawasan Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Kamis, 31 Juli 2025.
Dia lantas menjelaskan, dukungan terhadap pemerintah itu diberikan untuk upaya-upaya pemerintah yang positif dalam rangka menjaga negara, bangsa, dan masyarakat agar bisa melalui kondisi yang kurang baik belakangan ini.
Megawati menyatakan partai banteng bukan oposisi dan bukan pula koalisi pemerintahan. “PDI Perjuangan tidak memposisikan sebagai oposisi dan juga tidak semata-mata membangun koalisi kekuasaan,” kata Megawati di hadapan peserta Kongres VI PDIP, di Bali Nusa Dua Convention Center, Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Menurut Megawati, partai banteng adalah partai ideologis yang berdiri di atas kebenaran dan berpihak pada rakyat. Megawati mengatakan keberpihakan bukan soal berada di dalam atau luar pemerintahan, tetapi setia pada kebenaran dan berpijak pada moralitas politik yang diajarkan presiden pertama Soekarno.
Pasca pemilihan presiden 2024, PDIP merupakan satu-satunya partai yang tidak menyampaikan dukungan terbuka kepada pemerintah. Meski demikian, komunikasi politik terus dijalin oleh Partai Gerindra dan PDIP. Prabowo dan Megawati sudah bertemu langsung pada April 2025.