Sebanyak 25 mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang tergabung dalam UKM Wanala (Mahasiswa Pecinta Alam) menjadi bagian dari Tim Ekspedisi 80 Gunung Arjuno. Mereka akan mengikuti serangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, pada Minggu (17/8).
Rektor Unair Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin menyebut serangkaian kegiatan ekspedisi Gunung Arjuno ini merupakan bagian integral dari peringatan ulang tahun kemerdekaan yang ke-80 Republik Indonesia.
Menurutnya, kegiatan itu bukan hanya ekspedisi biasa. Melainkan juga simbol perjuangan yang diwariskan oleh para pahlawan.
“Pendakian ini merupakan sebuah tantangan fisik dan mental. Namun, bagi kalian para mahasiswa, saya yakin ini adalah kesempatan untuk menguji diri dan memperkuat persatuan. Bahwa perjuangan 80 tahun lalu masih menyala dalam diri kalian,” ujar Prof Madyan, saat melepas tim ekspedisi 80, Jumat (15/8) malam.
Prof Madyan menuturkan bahwa perlu ketangguhan dan kebersamaan untuk melalui medan yang sulit selama mendaki Gunung Arjuno. Ekspedisi tersebut akan mengajarkan para mahasiswa akan pentingnya kolaborasi, kepemimpinan, dan upaya saling menguatkan satu sama lain.
Prof Madyan menerangkan bahwa tim ekspedisi akan mengibarkan bendera merah putih sepanjang 80 meter dan pengibaran bendera Unair di puncak Gunung Arjuno. Tidak hanya itu, tim ekspedisi juga membawa misi sosial dan lingkungan. Di mana mereka akan melakukan aksi pemulihan ekosistem berupa penanaman 2.000 bibit pohon di sekitar Pos 1 Jalur Sumber Brantas.
Kegiatan ekspedisi ini merupakan agenda rutin Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tahun ini tim ekspedisi berjumlah 360 orang dari berbagai latar belakang profesi. Wanala Unair baru pertama kalinya mengikuti kegiatan ekspedisi ini.
Ketua Wanala Unair Muhamad Risqi mengatakan, awal Agustus organisasinya dihubungi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Khofifah menawarkan wanala ikut ekspedisi. Saat itu juga, ia menyatakan siap bergabung dalam ekspedisi.
“Awal Agustus kami dihubungi Ibu, dan kami setuju. Kemudian kami membuka pendaftaran bagi anggota aktif. Sekitar 50 anggota Wanala dari lintas fakultas yang mendaftar,” ujar Risqi, mahasiwa semester 7 Vokasi Unair Jurusan Pariwisata ini.
Dari 50 peserta, tim wanala kemudian melakukan seleksi. Hasilnya, 25 mahasiswa dinyatakan layak ikut dalam ekspedisi, 15 di antaranya adalah mahasiswi.
Tahap selanjutnya, mereka berlatih fisik selama dua minggu. Pendakian Gunung Arjuna bukan pertama kalinya ia lakukan. Bersama temannya, ia pernah mendaki gunung tersebut via Sumber Brantas.
“Meski sudah pernah mendaki Gunung Arjuna, kami tetap latihan fisik untuk menjaga stamina. Maka dari 50 peserta yang mendaftar pada kami, 25 yang terpilih itu sudah siap secara fisik dan mental,” tuturnya.
Persiapan yang ia lakukan dengan tim antara lain membawa perbekalan air minum yang cukup banyak, sebab jalur Sumber Brantas sumber mata airnya kurang atau hampir dikatakan tidak ada. Ia pun menganjurkan timnya, masing-masing membawa 5 liter air minum.
“Karena sumber mata airnya tidak ada, masing-masing nanti membawa air minum 5 liter untuk perbekalan masak dan minum selama tiga hari berada di Gunung Arjuna,” ujarnya.
Ekspedisi kali ini menurutnya berbeda. Dia dan tim Wanala tidak hanya mengibarkan sang saka merah putih di puncak, melainkan melakukan aksi tanam bibit yang berada di lereng Gunung Arjuna. Di samping itu, ekspedisinya juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim.