Meski begitu, Lele mengakui adanya pasang surut dalam genre yang membesarkan namanya itu. Lele sadar bahwa genre horor saat ini sangat padat dan sering mendapat cap buruk karena dianggap repetitif.
"Sekarang horor banyak banget. Ada ending saat happy, sedih. Karena itu genre ini seringkali dicap buruk karena terlalu banyak. Sedangkan bertahun-tahun terakhir ini, akhirnya aku jadi bagian dari genre ini. Ada saatnya bosan sekali sama setan-setanan ini," ujar Lele dalam konferensi pers di MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (13/8).
Di tengah rasa bosannya, Lele justru menemukan ruang untuk bercerita lebih dalam.
Penulis berusia 34 tahun itu menjadikan horor sebagai medium menyampaikan kisah-kisah yang lebih manusiawi. Baginya, horor adalah "selimut" untuk membungkus berbagai isu.
"Ada kalanya semakin aku memahami, genre ini justru jadi selimut untuk aku menceritakan banyak hal. Fokus sendirinya aku tidak pernah terjebak, sedangkan rasa takut itu milik semua manusia," ujar Lele Laila.
Temukan Ciri Khas Tentang Perempuan dalam Karya
Seiring berjalannya waktu, Lele Laila menyadari sebuah pola dalam karyanya, yaitu ciri khas yang mengikuti tanpa direncanakan.
"Ada kalanya, karyaku ini kok rasanya perempuan semua. Filmnya aku, rata-rata perempuan sebagai penggerak cerita. Aku berusaha, ada hal yang jadi signature kecil yang kulakukan tanpa disadari," ungkap Lele.
Lele mengaku pernah marah besar ketika ada yang mempertanyakan nilai feminisme dalam karyanya. Ia merasa tudingan tersebut salah alamat.
"Pernah saya marah ketika ada satu orang komentar, 'Lele Laila filmmaker yang enggak feminis'. Aku marah besar karena itu signature aku," tegas Lele.
Selain menempatkan perempuan sebagai penggerak cerita, Lele Laila juga menolak menjadikan perempuan sekadar objek penderita atau sumber teror semata.
"Signature aku cukup sederhana, bahwa di filmku perempuan enggak boleh hanya jadi setan," tutur Lele.
Lele mencontohkan salah satu karyanya, Mama: Pesan dari Neraka, untuk menjelaskan fokusnya.
Film karya Azhar Kinoi Lubis itu menurutnya tidak hanya menakuti den...