Lebih dari 200 Orang Hadiri Sarasehan Gending Gerejawi di GKJ Gondokusuman

2 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Sarasehan “Upaya Inovatif Gending Gerejawi sebagai Pengiring Pujian di Gereja Kristen Jawa” yang digelar di GKJ Gondokusuman, Senin (4/8). Foto: Gracetika JP/Pandangan Jogja

Lebih dari 200 orang dari berbagai daerah menghadiri Sarasehan bertema “Upaya Inovatif Gending Gerejawi sebagai Pengiring Pujian di Gereja Kristen Jawa” yang digelar di GKJ Gondokusuman, Senin (4/8). Jumlah peserta yang membludak dari target awal menjadi penanda antusiasme tinggi terhadap upaya pelestarian budaya Jawa—khususnya gamelan—di ruang ibadah gereja.

Ketua Panitia, Joko Pamungkas, mengaku tidak menyangka animo peserta begitu tinggi. “Audiensnya bukan hanya banyak, tapi bertahan dari awal sampai akhir. Di luar ekspektasi kami. Bahkan, yang hadir tidak hanya dari Jogja, tapi juga dari Cilacap, Kebumen, Manahan, Solo, sampai Jakarta dan Semarang,” ungkapnya.

Ketua Panitia Sarasehan, Joko Pamungkas Foto: Tannayu Hangno/Pandangan Jogja

Sarasehan ini menghadirkan dua narasumber utama: Pdt. Fendi Susanto, pendeta sekaligus dalang dari GKJ Gondokusuman, serta Gandung Djatmiko, akademisi seni pertunjukan dari ISI Yogyakarta. Keduanya menyoroti sejarah panjang sekaligus tantangan dan inovasi dalam penggunaan gamelan dalam ibadah Kristen Jawa.

Antara Pelarangan Misionaris dan Kebangkitan Budaya Lokal

Narasumber Sarasehan, Pdt. Fendi Susanto Foto: Tannayu Hangno/Pandangan Jogja

Dalam paparannya, Pdt. Fendi mengungkap bahwa pada masa lalu, gamelan sempat dilarang di gereja oleh para misionaris. Namun kini, hampir semua GKJ telah memiliki perangkat gamelan yang digunakan untuk mengiringi pujian dalam ibadah. “Gamelan tak lagi sekadar pelengkap. Ia bagian dari cara kita memuliakan Tuhan dengan budaya kita sendiri,” ujar Fendi.

Senada dengan itu, Gandung Djatmiko menilai antusiasme peserta menunjukkan adanya semangat kolektif untuk tidak hanya melestarikan, tetapi juga mengembangkan bentuk-bentuk musikalitas Jawa dalam ibadah. “Yang hadir dari berbagai daerah ini menunjukkan gending rohani tidak cukup disimpan. Ia harus terus dimainkan dan diajarkan,” tuturnya.

Salah satu wujud inovasi diperlihatkan dalam pertunjukan musik yang menggunakan sendok sebagai penabuh gamelan—sebuah eksplorasi artistik yang tetap berakar pada kearifan lokal.

Gending Gereja sebagai Wajah Liturgi Jawa

Narasumber Sarasehan, Akademisi Seni, Gandung Djatmiko Foto: Tannayu Hangno/Pandangan Jogja

Banyak peserta menyuarakan pentingnya gamelan sebagai identitas liturgi yang khas, sekaligus sebagai daya tarik spiritual. Andar Rujito dari GKJ Mergangsan menyebut, “Gereja tidak bisa meninggalkan budaya dan peradaban yang ada di sekitarnya. Karena kita ada di Jawa, tentu gamelan itu menjadi identitas budaya kita.”

Hal serupa disampaikan oleh John Kh. Roembiak, jemaat GKJ Gondokusuman asal Papua, yang menyebut gamelan dapat membuat jemaat merasa lebih dekat dengan Tuhan. “Bahasa Jawa dan gending membuat ibadah lebih menyatu dengan hidup kita sebagai orang Jawa. Jangan berhenti di sarasehan saja, harus ada tindak lanjut,” katanya.

Dari GKJ Manahan Solo, Harbono, seorang majelis, menekankan pentingnya regenerasi. Gerejanya kini memiliki tiga kelompok gamelan yang rutin latihan, bahkan sedang membentuk kelompok anak-anak. “Gamelan itu luwes, bisa mengiringi ibadah secara penuh. Ia harus hidup di gereja,” katanya.

Dari Sarasehan Menuju Buku Panduan Gending