INFO NASIONAL – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Solidaritas Perempuan Untuk Indonesia (Seruni) Kabinet Merah Putih menggagas program kolaboratif bertajuk Laut Sehat Bebas Sampah atau Sebasah di Kelurahan Kamal Muara, Jakarta Utara, pada Rabu, 6 Agustus 2025. Inisiatif ini mencakup edukasi, aksi sosial, dan pemberdayaan masyarakat pesisir guna mengatasi persoalan sampah laut secara berkelanjutan.
Program Sebasah menunjukkan sinergi multipihak antara pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat, serta komunitas perempuan dalam menjaga laut dari ancaman pencemaran plastik. Kegiatan ini juga mendorong implementasi ekonomi sirkular di kawasan pesisir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengelola sampah laut secara holistik. “Pengelolaan sampah harus dilakukan dari hulu ke hilir secara berkesinambungan dengan pelibatan multipihak,” ujar Koswara saat mendampingi Pembina Seruni, Selvi Gibran Rakabuming, dalam kegiatan tersebut.
Sebagai bagian dari komitmen menjaga ekosistem pesisir, KKP juga akan membangun Kawasan Mangrove Nasional Kamal Muara seluas 56 hektare. Kawasan ini dirancang sebagai pusat konservasi dan budidaya 22 jenis mangrove endemik, sekaligus pusat edukasi keanekaragaman hayati mangrove di tingkat nasional.
“Komitmen hari ini nyata. Edukasi siswa, aksi sosial, hingga penguatan kapasitas masyarakat dilaksanakan bersama secara kolaboratif,” tambah Koswara.
Dalam mendukung pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle), KKP menyerahkan bantuan sarana pengelolaan sampah senilai Rp2,04 miliar kepada tiga bank sampah lokal, yakni Bank Sampah PPSU Kamura Lestari, Candana, dan RW 02. Bantuan ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Pertamina melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR).
Di sisi lain, Seruni turut menggelar aksi sosial dengan memberikan bantuan kepada 100 penerima manfaat dari kelompok rentan, termasuk anak-anak, lansia, penyandang disabilitas, dan korban bencana. Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan dasar, alat kebersihan diri, serta dukungan wirausaha.
Program Sebasah menargetkan pengurangan sampah laut hingga 70 persen pada tahun 2029 dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan kementerian terkait, pemerintah daerah, hingga pengelola pelabuhan dan sungai.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya menegaskan bahwa menjaga laut adalah tanggung jawab bersama. “Menjaga laut bukan hanya tugas pemerintah, tapi gerakan kolektif demi lingkungan yang lestari dan masa depan generasi mendatang,” pungkasnya.(*)