REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- National University of Singapore (NUS) merupakan salah satu kampus tujuan mahasiswa asal Indonesia untuk melanjutkan studinya. Saat ini, tercatat sudah ada sekitar 650 orang alumni asal Indonesia dari kampus peringkat pertama di Asia itu.
Salah satu mahasiswa NUS Business School asal Indonesia, Saren Veronica, mengaku senang bisa melanjutkan studi di sekolah bisnis terkemuka di dunia itu. Pasalnya, NUS Business School disebut memiliki kurikulum yang benar-benar diterapkan dalam dunia kerja, tidak hanya bersifat teoritis.
"Karena kurikulumnya sangat berbeda, karena menggunakan analytic dan AI. Jadi ketika kami belajar, sangat praktikal, yang sangat berbeda dengan di Indonesia," kata mahasiswa yang melanjutkan studi MSc in Human Capital Management and Analytics, di NUS Business School, Rabu (13/8/2025).
Tak hanya itu, ia juga mengaku diajarkan cara mengemukakan pendapat melalui berbagai diskusi dan presentasi di dalam kelas. Hal itu dinilai menjadi hal yang baru dialaminya saat mengikuti perkuliahan di Singapura.
Saren mengungkapkan, kondisi yang harus selalu aktif di dalam kelas itu awalnya membuat dirinya kesulitan. Pasalnya, hal itu tidak banyak dialaminya ketika menempuh pendidikan sarjana di Indonesia.
"Kalau di Indonesia saya S1 dulu mungkin lebih pasif, kalau di sini kami di-encourage untuk lebih aktif, lebih partisipatif, dan itu termasuk dinilai," ujar ujar mahasiswa lulusan Universitas Trisakti itu. Menurut dia, hal itu cukup membuatnya merasa kesulitan. Apalagi, teman-temannya yang berasal dari berbagai negara lain seolah sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.
"Itu biasa teman-teman dari negara lain lebih suka mengemukakan pendapat dan itu berbeda dengan budaya kita. Itu menjadi salah satu tantangan saat awal berkuliah di NUS," kata dia.
Meski begitu, ia mengaku tetap mendapatkan dukungan dari banyak pihak, termasuk dosen dan teman-temannya. Alhasil, ia pun bisa terlatih dan percaya diri untuk mengemukakan pendapat dalam kelas. Sebab, para mahasiswa di NUS terus dilatih untuk berpikir kritis.
Sementara itu, alumni NUS Business School, Jose Akbar Juoro, mengaku sengaja memilih kampus itu sebagai tempat melanjutkan studi. Pasalnya, NUS merupakan kampus nomor satu di Asia dan merupakan yang salah satu yang teratas di tingkat global. "Saya ambil MBA Finance pada 2021 dan selesai pada awal 2023 atau satu setengah tahun. Kami diajarkan dengan sangat praktikal," kata dia.
Jose menambahkan, ia juga mengaku belajar banyak dari teman-temannya di NUS Business School. Pasalnya, mahasiswa di kampus itu memiliki berbagai latar belakang pendidikan dan budaya. Alhasil, ia mendapatkan banyak perspektif baru.
Seperti diketahui, Singapura merupakan hub di Asia Tenggara. Alhasil, banyak mahasiswa dari berbagai negara di dunia melanjutkan studi di NUS. Saat ini, NUS telah memiliki lebih dari 50 ribu alumni yang berasal dari sekitar 75 kewarganegaraan.