Para siswa berada di ruang kelas saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat Tahun ajaran 2025/2026 di Sekolah Rakyat Sentra Terpadu Inten Soeweno, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/7/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyiapkan 59 Balai Latihan Kerja (BLK) di pusat dan daerah untuk mendukung Program Sekolah Rakyat. Program ini dinilai sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto yang fokus memperkuat SDM dan memutus rantai kemiskinan.
“Sampai saat ini ada 59 balai untuk Program Sekolah Rakyat,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dari total tersebut, 16 BLK pusat dan 19 BLK daerah telah ditetapkan menjadi Sekolah Rakyat. Salah satunya adalah Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi, yang akan membuka empat rombongan belajar (rombel) untuk jenjang SD dan SMA, masing-masing dua rombel.
“Masih ada 24 balai (BLK) lagi dalam tahap evaluasi untuk digunakan sebagai sekolah rakyat,” ujar Yassierli.
Ia menjelaskan, gedung Sekolah Rakyat berlantai tiga di BPVP Banyuwangi berada di area seluas hampir 10 hektare. Lantai pertama digunakan untuk resepsionis, perpustakaan, laboratorium komputer dan IPA, ruang kelas SD dan SMA, ruang guru, tata usaha, kepala sekolah, UKS, ruang rekreasi, rapat, dan gudang.
Lantai kedua disiapkan untuk dapur, ruang makan, asrama SD dan SMA putra-putri, sedangkan lantai ketiga untuk asrama pamong. Fasilitas lapangan tenis juga tersedia.
“Di BPVP Banyuwangi disiapkan masing-masing dua ruang belajar untuk SD dan SMA. Ruang belajar SMA ini penting karena nanti memiliki link dengan pelatihan vokasi yang dimiliki BPVP Banyuwangi,” kata dia.
Proses rekrutmen siswa akan dilakukan oleh dinas sosial. Kemnaker, lanjut Yassierli, akan memberi dukungan penuh agar kesempatan belajar dapat diakses semua lapisan masyarakat.
“Kami berharap Sekolah Rakyat ini bisa dimanfaatkan masyarakat yang belum berkesempatan mengenyam pendidikan,” ujarnya.
sumber : Antara