Kementerian Sosial RI membagikan 10 ribu paket seragam gratis kepada siswa Sekolah Dasar (SD) dari keluarga kurang mampu di sejumlah wilayah Indonesia. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemensos, Forum CSR Indonesia, dan Yayasan Amanah Bangun Negeri.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengatakan pembagian simbolis dilakukan di SD Kresna, Cililitan, Jakarta Timur, pada Rabu (18/6). Menurutnya, bantuan diberikan untuk mendorong semangat anak-anak agar tetap bersekolah, tanpa terkendala masalah ekonomi.
“Bentuk bantuannya adalah mulai dari seragam. Seragam itu ada dua, seragam baju putih merah dan ada seragam pramuka beserta sepatu, kaus kaki, alat tulis termasuk tas,” kata Agus.
Ia menambahkan, bantuan senilai Rp 1,2 juta per siswa ini diorganisir oleh Forum CSR Indonesia, dengan dukungan dari Yayasan Alam Tri.
“Nilai bantuannya per item itu Rp 1,2 juta untuk 10 ribu siswa di seluruh Indonesia. Ini satu kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan Forum CSR dan swasta dalam rangka mendukung anak-anak supaya tetap bisa bersekolah,” lanjutnya.
Ketua Pengurus Yayasan Amanah Bangun Negeri Zuraida Murdia Hamdie menyebut program ini diberi tajuk Satu Seragam Sejuta Harapan. Paket bantuan menyasar daerah operasional mereka, seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, hingga DKI Jakarta.
“Isi paketnya insya Allah cukup untuk satu tahun anak-anak kita sekolah. Harapan kami ini menjadi daya ungkit semangat dan harapan adik-adik SD di seluruh Indonesia untuk semangat sekolah lagi, karena sudah terpenuhi kebutuhan mereka untuk seragam sekolah,” ujar Ida.
Ida mengaku awalnya mengira seragam sekolah bukan masalah mendesak. Namun, pengalaman di lapangan menunjukkan sebaliknya.
“Ada anak-anak yang bercerita dia cuma punya satu seragam, yang setiap hari kalau dia pulang karena sekolahnya di pelosok di pinggir hutan, sering melewati kubangan lumpur, dia harus cuci pakaian itu dan dijemur satu malam, besok dipakai lagi,” ceritanya.
Dari keseluruhan bantuan yang diberikan, total nilai program ini mencapai Rp 12 miliar. Semua bantuan difokuskan untuk siswa sekolah dasar. Ida berharap langkah ini menginspirasi lebih banyak pihak swasta untuk ikut ambil bagian dalam mendukung pendidikan nasional.