
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar pemeriksaan kesehatan atau medical check up bagi para kepala daerah yang akan mengikuti retreat gelombang kedua di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, pada Minggu (22/6) hingga Kamis (26/6) mendatang.
Kegiatan ini berlangsung di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (21/6).
Sejumlah kepala daerah tampak hadir menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti Bupati Lemandau Kalimantan Tengah Rizky Aditya Putra, Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Heliana, Bupati dan Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob dan Emanuel Kemong, Bupati dan Wakil Bupati Siak Afni Zulkifli dan Syamsurizal, serta Bupati dan Wakil Bupati Taliabu Sashabilla Lufitalia Widya Mus dan La Ode Yasir.

Terlihat juga Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto di lokasi pemeriksaan kesehatan.
Salah satu peserta yang pertama menyelesaikan pemeriksaan adalah Bupati Lemandau, Rizky Aditya Putra. Ia mengaku seluruh hasil tes kesehatannya baik dan siap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
“Alhamdulillah barusan kita sudah melaksanakan pemeriksaan kesehatan, dinilai baik dan siap untuk retreat besok,” ujar Rizky.
Ia menjelaskan pemeriksaan meliputi tes darah, tekanan darah, dan pemeriksaan umum di lantai 4 gedung BPSDM. Rizky juga menyebut tidak memiliki pantangan makanan khusus.

“Kalau saya, sih, aman saja, mau makan apa saja. Yang penting halal,” tambahnya.
Terkait arahan sebelum berangkat, Rizky mengaku diminta untuk beristirahat karena kegiatan akan berlangsung padat selama lima hari penuh. Para kepala daerah akan berkumpul pukul 07.00 WIB di kantor pusat Kemendagri sebelum berangkat menggunakan kereta cepat Whoosh menuju Bandung dan lanjut ke IPDN Jatinangor.
“Besok itu udah clear semua. Udah enggak ada protokol yang ikut. Betul-betul sendiri lah di sana,” katanya.
Rizky menambahkan sudah berbincang dengan sejumlah kepala daerah yang lebih dulu mengikuti retreat gelombang pertama. Ia bersyukur akhirnya dapat ikut setelah sebelumnya sempat tertunda karena proses di Mahkamah Konstitusi.
“Jadi kalau pesannya, banyak belajar untuk keilmuan dan pesan Asta Cita saja, sih,” pungkasnya.