REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Tim peneliti pemugaran dan penelitian lanjutan Situs Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendapat tiga penemuan baru yakni berupa batu, struktur undakan di samping tangga, dan pilar penyangga menuju struktur bawah tanah. Ketua tim peneliti Ali Akbar, Senin (18/8/2025), mengatakan tim yang sudah bekerja sejak dua pekan terakhir akan terus berusaha membuka berbagai tabir misteri yang tersimpan di situs prasejarah yang usianya lebih tua dari Piramida Giza di Mesir itu.
"Salah satunya sumber batuan di Gunung Padang, berasal dari Gunung Pasir Pogor yang jaraknya sekitar lima kilometer dari situs, di mana gunung tersebut berupa bebatuan dan tim peneliti menemukan garis membentuk persegi panjang," kata Ali.
Batuan dari gunung tersebut akan diuji di laboratorium untuk mencocokkan materinya dengan bebatuan yang ada area situs. Bebatuan berbentuk batang panjang persegi lima itu diduga hasil aktivitas gunung berapi di kawasan Gunung Padang pada jutaan tahun lalu.
Aktivitas vulkanik menghasilkan batuan padat. Awalnya bebatuan di area situs berasal dari wilayah selatan, di mana terdapat tempat yang dinamakan Ciukir yang berjarak dua kilometer dari situs.
"Setelah melakukan pengamatan, kami menemukan ada gunung batu di sebelah utara situs yang bentuknya menyerupai bebatuan di Gunung Padang. Sampel batu sudah diambil dan akan diuji di laboratorium. Hasilnya akan keluar dalam tiga minggu ke depan," katanya.
Hasil penelitian juga mengungkap struktur undakan di samping tangga, dengan mengamati secara seksama pemandangan di sekitar ketika menaiki tangga menuju teras utama Gunung Padang. Di pertengahan tangga dapat terlihat struktur unik di antara pepohonan yang tumbuh.
Pepohonan tersebut tumbuh di tanah datar di sela struktur undakan di luar teras utama, menunjukkan situs Gunung Padang merupakan struktur bangunan besar bukan sekadar lima teras utama yang terlihat dari permukaan.
"Pada penelitian sebelumnya ditemukan struktur bangunan di kedalaman puluhan meter di bawah tanah, kemungkinan ada ruangan besar, sehingga kami akan mencoba mengungkap kebenarannya," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga berhasil mengungkap pilar penyangga menuju struktur bawah tanah, berupa sejumlah batuan dengan posisi berdiri tegak di sejumlah titik di situs Gunung Padang. Peneliti mendapati sekitar empat bebatuan berukuran yang cukup panjang dan tertanam dalam ke bawah tanah, di mana bebatuan tersebut diduga merupakan pilar penyangga struktur utama situs dan penahan struktur bangunan yang masih terkubur di bawah tanah.
"Kami akan melakukan penelitian lebih lanjut menggunakan lidar serta alat lainnya sehingga berbagai misteri yang terkubur selama ini satu per satu dapat terungkap," katanya.
sumber : Antara