Rina Andyta Deviningrum, SE
Agama | 2025-08-04 16:13:49

"Tak ada kata-kata yang bisa mewakili kekejaman para zionis, selain 'mereka bukanlah manusia'!"
Gaza saat ini mengalami krisis kelaparan yang luar biasa, bahkan beberapa menyatakan bahwa yang terjadi di Gaza adalah "Tsunami Kelaparan" karena begitu besarnya jumlah korban yang mencapai angka ribuan.
Dilansir dari bbc.com(04/08/2025) Dr. Mohammed Abu Salmiya selaku Direktur Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, mengatakan bahwa 21 anak telah meninggal dunia akibat malnutrisi dan kelaparan di seluruh wilayah Gaza dalam 72 jam terakhir.
Bahkan sekitar 900.000 anak di Gaza menderita kelaparan, dan 70.000 di antara mereka mengalami malnutrisi.
Beliau menambahkan, bahwa pasien diabetes dan ginjal berada pada risiko khusus.
Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza yang dipimpin Hamas mengatakan 33 orang, termasuk 12 anak-anak, telah meninggal dunia dalam 48 jam terakhir.
Jumlah total kematian akibat kekurangan gizi mencapai 101 orang, menurutnya. Sebanyak 80 di antara mereka adalah anak-anak, sejak dimulainya perang pada tahun 2023. (bbc.com)
Data-data tersebut menunjukkan realitas nyata bagaimana kondisi Gaza dengan 2 juta jiwa yang terjebak dalam blokade semenjak bulan Maret 2025, kini mengalami kondisi kelaparan yang sangat hebat.
Truk-truk bantuan yang diperbolehkan masuk ke dalam jalur Gaza hanyalah simbolik saja. Faktanya, begitu banyak truk bantuan yang tertahan sehingga bantuan tidak bisa tersampaikan kepada warga Gaza yang membutuhkan.
Mati Rasanya Pemimpin Dunia
PBB yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam perdamaian dunia pun seolah mandul perannya. Pemimpin muslim diseluruh penjuru dunia seolah tak nampak batang hidungnya, hanya kecaman-kecaman yang disuarakan, tanpa adanya seruan persatuan, apalagi memberikan jalan keluar.
Kaum muslim pun saat ini tengah dilemahkan, berbagai propaganda zionis, menjadikan kaum muslim semakin terjebak zona individualis. Padahal kondisi Gaza sungguh menjadikan hati siapapun terasa teriris-iris, selama masih ada sedikit rasa kemanusiaan didalam dirinya.
Gaza Butuh Solusi Nyata, bukan Sekedar Retorika
Berjuta kata-kata kecaman terbukti tak akan menghentikan genosida yang dialami Gaza. Kondisi kelaparan akan terus berlanjut apabila permasalahan yang terjadi tidak dicabut sampai akarnya.
Yang dibutuhkan Gaza bukan sekedar bantuan pangan, karena faktanya ribuan bantuan pun akhirnya tertahan dan tak tersampaikan akibat kekejaman zionis yang tak berperasaan.
Gaza butuh jihad fisabilillah. Gaza butuh untuk dibebaskan. Sejarah panjang umat Islam membuktikan bahwa Islam pernah menjadi negara adidaya, yang mempunyai kekuatan besar untuk melindungi kaum muslim.
Dengan kepemimpinan Islam yang berdasarkan akidah Islam, keselamatan nyawa kaum muslim adalah menjadi hal yang utama. Islam akan secara tegas menghentikan genosida dengan mengirimkan pasukan-pasukan militer dibawah komando Amirul Jihad. Bukankah militer dibentuk untuk memberikan keamanan terlebih menyelamatkan nyawa?
Namun, kebangkitan Islam tidak akan terjadi apabila pemikiran umat belum juga bangkit. Kebangkitan umat akan terjadi apabila secara pemikiran, perasaan bahkan peraturan semua sama yakni berdasarkan Akidah Islam.
Kebangkitan Islam akan terjadi ketika Umat secara penuh menyadari bahwa yang terjadi di Gaza harus segera dihentikan. Gaza adalah tanggungjawab kita, apalagi selama status sebagai seorang muslim masih tersemat dalam diri kita.
Allah SWT dan Rasulullah Saw tidak pernah mengajarkan kaum muslim menjadi insan yang individualis. Hanya memikirkan diri sendiri, dan abai kepada yang lain. Justru yang Allah SWT perintahkan dan Rasulullah Saw ajarkan adalah tentang persatuan. Persatuan kaum muslim dibawah satu komando kepemimpinan Islam, berjuang mengikuti thariqah dakwah yang sudah Rasulullah Saw contohkan.
Selain itu kita juga harus mendekatkan diri kepada Allah, melayakkan diri sebagai hamba agar layak mendapatkan pertolongan dari Allah SWT. Allah SWT menunggu aksi kita, bukan sekedar cuitan kata-kata belaka.
Semoga para pemimpin dunia segera sadar, dan tentara-tentara pejuang itu segera hadir, sehingga bencana kelaparan di Gaza segera berakhir, dan tak ada lagi genosida yang memborbardir. Aamiin.
”Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita, maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!” (TQS. An-Nisa:75)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.