
Jemaah haji 2025 dari penjuru dunia terus berdatangan ke padang Arafah, tempat wukuf, yang merupakan syarat sahnya haji. Haji tidak sah tanpa wukuf di Arafah.
Wukuf dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah (Kamis, 5 Juni) setelah salat Zuhur hingga terbenam matahari. Wukuf berarti berdiam diri di Arafah, dengan memperbanyak doa, zikir, istigfar, dan ibadah lainnya.
Di Arab Saudi, saat ini hari masih gelap, lebih lambat 4 jam dibanding waktu Indonesia bagian barat (WIB). Namun, Arafah sudah sibuk.
Sejumlah jemaah telah menaiki Jabal Rahmah, bukit kecil di Arafah — 21 km dari Masjidil Haram, Makkah. Mereka menanti datangnya waktu wukuf.

Jabal Rahmah sering dikunjungi jemaah karena nilai sejarah dan spiritual yang diyakini sebagian orang. Jabal Rahmah atau Gunung Rahmat diyakini sebagai tempat pertemuan kembali Nabi Adam dan Hawa setelah diturunkan dari surga, meskipun ini bukan bagian dari rukun haji dan tidak ada dalil syar’i yang wajib diikuti.
Banyak jemaah datang ke Jabal Rahmah untuk berdoa dan mengenang kisah Adam dan Hawa. Bukit kecil ini menjadi tempat ikonik di Arafah sehingga menjadi tempat favorit untuk mendekatkan diri pada Ilahi.

Dari video yang beredar, mereka yang telah menaiki Jabal Rahmah berasal dari berbagai negara. Nantinya, semakin siang, Jabal Rahmah akan semakin dipadati jemaah sehingga bukit itu akan berubah bak lautan putih.

Wukuf Jemaah Haji Indonesia
Adapun wukuf bagi jemaah Indonesia dipusatkan di perkampungan tenda sekitar 1,5-3 km dari Jabal Rahmah. Jemaah haji Indonesia telah dimobilisasi dari Makkah memasuki Arafah sejak Rabu kemarin.
“Wukuf dimulai setelah masuk waktu zuhur atau sekitar pukul 12.20 Waktu Arab Saudi [pukul 16.20 WIB-Red]. Di tenda misi haji [Indonesia] , khotbah wukuf akan disampaikan oleh Katib Am PBNU, KH Ahmad Said Asrori dengan tema ‘Wukuf di Arafah; Meneguhkan Persaudaraan dan Semangat Kebangsaan’,” terang Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Zaenal Muttaqin, di Makkah, Rabu (4/6).