Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut tak menutup kemungkinan bahwa pemberian tanda kehormatan tidak hanya sekali dalam setahun.
"Tadi sudah saya sampaikan bahwa kemungkinan [pemberian tanda kehormatan] tidak hanya satu kali ini dalam satu tahun," kata Prasetyo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (25/8).
Prasetyo mengatakan, pemerintah tak menutup kemungkinan akan ada beberapa kali pemberian tanda kehormatan dalam setahun.
"Pemerintah dalam hal ini Bapak Presiden memberikan tanda kehormatan mungkin nanti misalnya ya, misalnya nih baru misalnya nih. Misalnya di hari ulang tahun TNI, misalnya Oktober, kemudian di 10 November hari Pahlawan, itu juga tidak ada salahnya," ucapnya.
Selain itu, Prasetyo juga menjelaskan alasan jumlah penerima tanda kehormatan tahun ini mencapai 141 orang. Menurutnya, selama ini negara masih kurang memberikan penghormatan kepada putra-putri terbaik bangsa.
"Kita tampaknya selama ini agak sedikit kurang di dalam memberikan penghormatan-penghormatan karena dari 141 juga banyak di antaranya yang saudara-saudara kita itu belum pernah mendapatkan penghormatan atau penghargaan sama sekali dari negara," terang dia.
Prasetyo menyebut penghargaan itu mencakup lintas profesi dan lintas bidang. Penerimanya dipilih karena dinilai berprestasi dan mengabdi di atas panggilan tugas.
"Baik, alhamdulillah hari ini Bapak Presiden atas nama bangsa dan negara memberikan tanda dan gelar kehormatan kepada putra-putri terbaik bangsa di bidangnya masing-masing. Lintas profesi, lintas bidang yang ini menggambarkan bahwa Bapak Presiden betul-betul ingin memberikan penghargaan kepada siapa saja putra-putri terbaik bangsa yang berprestasi dan menjalankan tugas di bidangnya yang melebihi panggilan tugas," pungkasnya.
Untuk hari ini yang diberikan gelar di antaranya para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Ahmad Muzani, hingga para artis seperti Jaja Mihardja dan almarhumah Titiek Puspa.