Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur menggelar imunisasi masal, Senin, untuk menangani kejadian luar biasa (KLB) campak yang telah menimbulkan 2.035 kasus dan 17 kematian.
REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur menggelar imunisasi masal, Senin, untuk menangani kejadian luar biasa (KLB) campak yang telah menimbulkan 2.035 kasus dan 17 kematian. Dilaporkan, 16 dari 17 korban meninggal tersebut belum pernah diimunisasi.
"Pelaksanaan imunisasi masal ini melibatkan tenaga medis dari 26 puskesmas di Kabupaten Sumenep dan langkah ini sebagai upaya untuk menangani penyebaran kasus campak," kata Wakil Bupati Sumenep Imam Hasyim saat meninjau pelaksanaan imunisasi di TK Rumah Kita, Sumenep, Senin (25/8/2025).
Wabup menjelaskan, imunisasi masal campak kali ini menyasar anak usia 1 hingga 4 tahun dengan jumlah total sasaran sebanyak 78.569 anak se-Kabupaten Sumenep.
"Kami juga mengajak para orang tua untuk tidak khawatir dengan imunisasi ini, karena imunisasi terbukti sangat efektif mencegah campak," katanya.
Para orang tua diminta untuk tidak menunda imunisasi demi kebaikan dan melindungi anak dari penyakit campak.
"Prinsip lebih baik mencegah dari pada mengobati harus kita gunakan, demi kebaikan dan masa depan yang lebih baik," katanya.
Imunisasi masal campak di Sumenep ini akan berlangsung selama 21 hari, yakni mulai 25 Agustus hingga 14 September 2025.
Pemkab Sumenep juga telah bekerja sama dengan polisi dan TNI untuk membantu menyukseskan program tersebut dengan cara memberikan edukasi kepada para orang tua anak.
sumber : ANTARA