Seorang pengunjuk rasa memegang poster Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di Teheran, Iran, Jumat, 20 Juni 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengungkap, sebuah pertemuan dari musuh rakyat Iran digelar di salah satu ibu kota negara Eropa, pada hari setelah Israel melancarkan agresinya pada 13 Juni lalu. Pertemuan itu, kata Khamenei, digelar dengan tujuan menentukan penggantinya.
"Ada satu orang Iran di antara para orang bodoh yang berkumpul untuk mencari pengganti untuk Republik Islam Iran," kata Khamenei dikutip Pars Today, Senin (25/8/2025).
Menurut Khamenei, satu hari setelah Iran diserang Israel pada 13 Juni, sekelompok antek Amerika Serikat (AS) berkumpul di Eropa dan mulai membahas penggantian rezim Republik Islam di Iran. "Mereka mendiskusikan pemerintahan seperti apa yang akan ada setelah Republik Islam, siapa yang akan ditunjuk sebagai raja," kata Khamenei.
"Bahkan mereka memilih satu tokoh spesifik yang akan menjadi rajanya," kata Khamenei, menambahkan.
"Mereka pikir serangan itu akan menyebabkan perpecahan di antara sistem dan rakyat, bahwa sistem akan melemah, dan mereka bisa menjalankan rencana keji dan jahat. Tapi rakyat Iran, menunjukkan ketabahannya, mereka bersama angkatan bersenjata, pemerintah, dan sistem, menghadapi semua ini."