REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Israel telah menghancurkan lebih dari 1.500 rumah di lingkungan Zeitoun sejak melancarkan serangan darat awal bulan ini untuk merebut Kota Gaza. Pertahanan Sipil menyatakan tidak ada bangunan yang masih berdiri di bagian selatan lingkungan tersebut.
Hal itu disampaikan Mahmoud Basal, juru bicara layanan penyelamatan, kepada kantor berita Anadolu. Tentara Israel telah menggunakan mesin konstruksi bersama dengan robot yang membawa bom, memuat tujuh lokasi setiap hari sambil menggunakan drone quadcopter untuk menjatuhkan bahan peledak di atap rumah, kata Basal.
Senjata-senjata tersebut telah meningkatkan skala kehancuran di wilayah tersebut, tambahnya. Penghancuran sistematis telah memaksa 80 persen penduduk Zeitoun meninggalkan kota dan pindah ke wilayah barat atau utara Kota Gaza, kata Basal.
Tentara Israel telah menggunakan mesin konstruksi bersama dengan robot yang membawa bom, meledakkan tujuh lokasi setiap hari sambil menggunakan drone quadcopter untuk menjatuhkan bahan peledak di atap rumah, kata Bassal.
Senjata-senjata tersebut telah meningkatkan skala kehancuran di wilayah tersebut, tambahnya. Penghancuran sistematis telah memaksa 80 persen penduduk Al Zeitoun bermigrasi ke wilayah barat atau utara Kota Gaza, kata Bassal.
Kabinet Keamanan Israel menyetujui rencana pada 8 Agustus untuk menduduki Kota Gaza. Rencana tersebut melibatkan pengusiran sekitar satu juta warga Palestina ke arah selatan, mengelilingi kota dan mendudukinya setelah serangan hebat.
Israel telah membunuh hampir 63.000 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023. Kampanye militer telah menghancurkan wilayah kantong tersebut, yang menghadapi kelaparan.
November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional karena perangnya di wilayah kantong tersebut.
Sementara, dua warga Palestina syahid dan lainnya terluka akibat tembakan Israel yang menargetkan pengungsi dan pencari bantuan di Jalur Gaza sejak fajar pada hari Kamis, di tengah pemboman besar-besaran yang terus berlanjut di Kota Gaza ketika tentara Israel bersiap melancarkan operasi di sana.
Sebuah sumber di Rumah Sakit Al-Aqsa mengkonfirmasi kematian seorang warga Palestina dan cederanya orang lain yang mencari bantuan akibat tembakan Israel di dekat persimpangan Netzarim di Jalur Gaza tengah.
Sebuah sumber di Rumah Sakit Al-Awda melaporkan bahwa seorang wanita dan anaknya tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Bureij di Jalur Gaza tengah.
Seorang warga Palestina tewas dan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah apartemen di lingkungan Al-Rimal, sebelah barat Kota Gaza, menurut sumber di Rumah Sakit Al-Shifa. Beberapa warga Palestina juga terluka dalam serangan Israel yang menargetkan tenda yang menampung pengungsi di kamp pengungsi Shati di Gaza barat, menurut sumber medis.