Program SMA Double Track yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim (Dindik Jatim) bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya diminati Provinsi Jawa Barat (Jabar).
"Kemarin ketika kami ada pertemuan dengan Kepala Dinas (Pendidikan) Provinsi Jabar, banyak bertanya tentang program SMA Double Track Jawa Timur. Mereka sangat tertarik dengan program Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini," ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai, disela kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) SMA Double Track di SMAN 1 Ngimbang Lamongan, Kamis (28/8).
Aries melanjutkan, Dinas Pendidikan Provinsi Jabar menilai program SMA Double Track yang dijalankan Dindik Jatim bisa mendorong siswa lebih mandiri, baik secara finansial mau pun wirausahanya.
"Apalagi jumlah penduduk di provinsi Jawa Barat hampir sama dengan di Jawa Timur. Sehingga melalui program SMA Double Track ini bisa menangkap peluang kerja mau pun wirausaha yang ada," terang Aries.
Aries pun menyambut baik ajakan kolaborasi dari Dindik Jabar untuk merealisasikan program SMA Double Track yang telah berjalan di Jawa Timur sejak 2018 silam.
"Mereka mencoba untuk berkolaborasi, kami menyambut baik dengan senang hati menggambarkan (kepada Jabar) bagaimana program SMA Double Track ini," tuturnya.
Aries melanjutkan 7 tahun program SMA Double Track berjalan, pihaknya akan terus melakukan monitoring dan evaluasi agar program ini tidak jalan di tempat.
"Sejak digelar dari 2018 sampai sekarang menjadi bagian long life skills, berdampak bagi ekonomi mereka setelah lulus SMA, menjadi jawaban bagi mereka yang tidak bisa kuliah. Ingin buka usaha sudah punya modal keterampilan," terangnya.
Aries mengatakan dalam mengembangkan program pada pelaksanaan Double Track selalu berbasis pada potensi daerah masing-masing. Misalnya kabupaten Lamongan yang fokus pengelolaan hasil laut.
"Harus linear dengan daerahnya, jadi ada bahan bakunya tinggal dikelola," imbuhnya.
Kemudian kabupaten Gresik yang dikenal sebagai kawasan industri, sehingga yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan industrinya.
"Double Track bukan hanya sekadar program yang dilaksanakan sebagai kewajiban Pemprov. Ini adalah investasi untuk masa depan anak-anak. Investasi sangat luar biasa, jalani dengan hati suka cita, ikhlas, karena tidak semua sekolah bisa ikut program ini," pungkasnya.
SMA Double Track (DT) adalah program pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas yang menggabungkan kegiatan belajar mengajar reguler dengan pembekalan keterampilan praktis, dengan tujuan membekali siswa dengan keahlian agar siap bekerja atau berwirausaha setelah lulus, serta menjadi alternatif persiapan bagi siswa yang mungkin tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.