REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah berupaya memberikan kepastian penyerapan gula petani. Alokasi dana Rp 1,5 triliun dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) melalui ID FOOD dinilai akan menjadi pemicu pergerakan pasar. Pedagang pun terdorong untuk membeli gula hasil panen petani dalam negeri.
"Sudah ada kepastian Danantara akan turun. Pedagang pun sudah di-trigger Danantara. Mereka berani membeli, habis Danantara beli,” ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA), I Gusti Ketut Astawa, selepas mengisi Seminar Ekosistem Gula Nasional di Jakarta, Rabu (27/8/2025), dikutip Kamis (28/8/2025).
Ia menegaskan, proses ini tinggal menunggu eksekusi. “Perlu sedikit kesabaran. Bagaimanapun, Danantara dan ID FOOD tidak bisa sembarangan,” jelasnya.
NFA sejak awal mendukung penuh penguatan Cadangan Gula Pemerintah (CGP) ID FOOD dari stok produksi domestik. Surat Kepala Badan Pangan Nasional kepada Menteri BUMN tertanggal 14 Agustus 2025 dengan tembusan ke Danantara berisi usulan penugasan penyelenggaraan CGP 2025 kepada ID FOOD.
Keputusan Kepala NFA Nomor 40 Tahun 2025 menargetkan stok CGP minimal dikelola 260 ribu ton, dengan stok akhir tahun di angka 26 ribu ton. Penyaluran ke masyarakat dilakukan melalui pasar umum, mengacu pada Harga Acuan Penjualan (HAP) sesuai Peraturan Kepala NFA Nomor 12 Tahun 2024.
Stok raw sugar impor tahun ini masih disimpan sebagai CGP dan belum didistribusikan. NFA bersama Satgas Pangan Polri juga memperketat pengawasan terhadap rembesan gula rafinasi. “Ini harus kita eliminir,” tegas Ketut.
Ia juga meminta kekompakan petani agar tidak menjual di bawah Rp 14.500. “Kalau ada, laporkan. Pemerintah sudah memberi ruang dengan HAP, mari sama-sama membangun kekuatan petani,” katanya.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menambahkan bahwa langkah penyerapan ini adalah wujud nyata kehadiran pemerintah bagi petani gula. Menurutnya, impor raw sugar Maret–April lalu hanya untuk mempertebal CGP, bukan mengganggu panen raya.
“Semangat produksi sedulur petani gula harus dijaga. Semoga serapan ID FOOD dan Danantara mampu menstabilkan pergulaan nasional,” ujar Arief dalam keterangan resmi NFA.
Produksi gula nasional diproyeksikan meningkat signifikan. FAO dalam Food Outlook Biannual Report Juni 2025 memperkirakan produksi gula Indonesia 2024/2025 bisa mencapai 2,6 juta ton. Angka itu tertinggi kedua di ASEAN setelah Thailand (10 juta ton), melampaui Filipina (1,8 juta ton) dan Vietnam (1,1 juta ton).