Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sepanjang semester I 2025 ada 1.690 perusahaan yang melapor akan membangun pabrik maupun fasilitas industri di Indonesia.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan dari sebanyak 1.690 perusahaan tersebut investasinya mencapai Rp 930,25 triliun. Sementara modal yang digelontorkan tanpa tanah dan bangunan Rp 593,51 triliun dan tenaga kerja yang akan diserap mencapai 332.298 orang.
“Jumlah industri yang melaporkan kepada kami, sedang dalam tahap membangun fasilitas produksi untuk semester I 2025 itu ada 1.690 industri, dengan nilai investasi totalnya Rp 930 triliun,” kata Febri dalam Konferensi Pers Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Agustus 2025, Kamis (28/8).
Febri menegaskan hal ini belum direalisasikan, sehingga jumlah tenaga kerja yang akan diserap tersebut baru merupakan proyeksi atau potensi penyerapan. Sebab pembangunan fasilitas produksinya masih dalam proses.
“Ini per subsektor, industri makanan ada 246 perusahaan industri yang melaporkan kepada kami total investasi Rp 50 triliun, investasi tanpa tanah dan pembangunan Rp 41,7 triliun dan tenaga kerja yang akan diserap itu, kira-kira mereka 16.206 (orang),” jelas Febri.
Berdasarkan data Kemenperin yang dipaparkan Febri, investasi di industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia menjadi modal terbesar yang dilaporkan pada periode tersebut yaitu sebesar Rp 377,61 triliun.
Investasi di sektor industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sepanjang Semester I 2025 tersebut berasal dari 99 perusahaan dengan investasi tanpa tanah dan bangunan mencapai Rp 174,62 triliun. Kemudian potensi penyerapan tenaga kerja mencapai 9.760 orang.
Dari sisi potensi penyerapan tenaga kerja pada periode tersebut terbanyak pada sektor industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yaitu sebanyak 107.302 tenaga kerja dari 48 perusahaan yang tengah membangun pabrik. Nilai investasinya capai Rp 58,5 triliun.
Sementara jumlah perusahaan industri terbanyak yang melapor akan membuat pabrik pada semester I 2025 terbanyak adalah industri pengolahan tembakau yaitu 369 perusahaan dengan investasi Rp 2,45 triliun. Kemudian potensi penyerapan tenaga kerja mencapai 22.391 orang.