IPK Tinggi Tak Lagi Langka: Apa yang Kini Perusahaan Lihat dari Fresh Graduate?

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Pengunjung dari berbagai latar belakang memadati Jakarta Job Fair di Gelanggang Mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta, Selasa (15/4/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanPengunjung dari berbagai latar belakang memadati Jakarta Job Fair di Gelanggang Mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta, Selasa (15/4/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia terus bertambah setiap tahun. Pada 2023, tercatat 1,75 juta orang menyandang gelar sarjana—naik signifikan dibandingkan tahun 2020 yang berjumlah 1,53 juta. Seiring dengan itu, rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sarjana secara nasional pun ikut meningkat, dari 3,18 pada 2021 menjadi 3,39 pada 2023.

Namun, kenaikan jumlah lulusan dan prestasi akademik tersebut tidak serta-merta sejalan dengan serapan di dunia kerja. Tingkat pengangguran terbuka lulusan sarjana justru naik menjadi 5,25 persen pada 2024, setelah sempat menurun di tahun-tahun sebelumnya.

Lantas, apakah mempunyai IPK tinggi masih dianggap penting oleh perekrut dalam dunia pekerjaan?

IPK Bukan Satu-satunya Indikator

Titania Dhea, seorang Recruitment Consultant di Skandasoft Solutions, menyebut tren kenaikan rata-rata IPK sarjana secara nasional termasuk positif. Namun, hal ini juga mendorong Perekrut untuk lebih selektif dalam menilai kandidat.

"Sebenarnya tren kenaikan IPK ini termasuk positif ya, namun dari perspektif HR, dalam hal ini tidak sepenuhnya menguntungkan maupun merugikan. Yang terpenting adalah bagaimana IPK tersebut dikombinasikan dengan kualitas lain dari kandidat. Tren kenaikan ini justru mendorong HR untuk lebih selektif dalam menilai kandidat, jadi tidak hanya terpaku pada IPK semata," kata Titania Dhea kepada kumparan, Rabu (18/6).

 Dok. PribadiTitania Dhea, Recruitment Consultant Skandasoft Solutions. Foto: Dok. Pribadi

Ia juga menyampaikan IPK masih relevan dalam proses rekrutmen meskipun bukan indikator utama. Menurutnya, dunia kerja lebih mengutamakan keterampilan interpersonal dan personal.

"IPK masih relevan sebagai salah satu indikator, tapi bukan yang paling Utama. Menurut saya,dunia kerja saat ini lebih mengutamakan keterampilan baik personal dan interpersonal, kemauan belajar, kemampuan beradaptasi dengan cepat, dan kemampuan berpikir secara kritis," tambahnya.

Menurut Titania, IPK hanya sebagai salah satu hal yang diperhatikan saat menyaring secara administratif ketika akan merekrut fresh graduate. Perekrut cendurung lebih mengutamakan pengalaman magang, soft skills, dan sertifikasi.

"IPK bisa berpengaruh pada tahap awal sebagai filter administratif, terutama ketika kita ingin meng-hiring fresh graduate. Namun, pengalaman magang, soft skills, sertifikasi, dan cultural fit mendapat bobot besar dalam penilaian kandidat," ujar perempuan yang sudah terjun dalam dunia Human Resources khususnya bagian rekrutmen sejak 3 tahun lalu itu.

 LinkedIn/Meutia HakimMeutia Hakim, Senior Talent Acquisition Glints. Foto: LinkedIn/Meutia Hakim

Senada dengan Titania, Meutia Hakim seorang Senior Talent Acquisition di Glints, menyampaikan tren kenaikan IPK membuat perekrut mempunyai pilihan kandidat yang lebih banyak ketika akan merekrut seorang pekerja.

"Menurut saya, tren kenaikan IPK mungkin menunjukkan bahwa lebih banyak lulusan yang lebih unggul secara akademis, dan dapat diasumsikan bahwa HR memiliki candidate pool yang lebih banyak untuk lulusan yang unggul secara akademis," kata Meutia saat dihubungi terpisah, Rabu (18/6).

Meutia menjelaskan, perusahaan dengan jumlah pelamar yang besar bakal menjadikan IPK sebagai salah satu indikator awal.

"Mungkin untuk organisasi dengan pelamarnya jumlahnya puluhan ribu, misal lembaga pemerintah, atau perusahaan korporasi dengan size yang sangat besar, IPK, universitas, dan jurusan bisa dijadikan sebagai indikator penyeleksi awal," tambahnya.

Meutia pun menyampaikan IPK tidak selalu menunjukkan keberhasilan di dunia kerja. Namun, untuk posisi yang membutuhkan kemampuan yang relevan dengan materi perkuliahan, seperti peneliti dapat diasumsikan perekrut mempunyai opsi kandidat yang lebih banyak.

Sejumlah warga mencari informasi lowongan pekerjaan saat bursa kerja di Thamrin City, Jakarta, Rabu (12/3/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO Sejumlah warga mencari informasi lowongan pekerjaan saat bursa kerja di Thamrin City, Jakarta, Rabu (12/3/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO

"IPK yang tinggi tidak selalu menunjukkan keberhasilan di tempat kerja. Namun, mungkin setidaknya, untuk posisi-posisi yang membutuhkan skill yang sangat relevan dengan materi diperkuliahan, misalnya peneliti, dapat diasumsikan bahwa opsi kandidat akan lebih banyak pula," ujarnya.

Meutia pun menjelaskan perekrut mempunyai tools atau asesmen khusus yang diberikan kepada kandidat. Asesmen khusus tersebut dibedakan antara non technical position dengan technical position.

"Non technical position [melihat] soft skill, seperti komunikasi, kemampuan berpikir kritis, yang bisa direview saat interview. Technical position melalui teknikal asesmen, misalnya case study, atau test excel. [Sedangkan] all position [dengan] culture fit. Di tempat saya bekerja, kami memiliki list of questions yang berkaitan dengan company culture, untuk memastikan bahwa kandidat sesuai atau tidak," jelasnya.

Syarat Minimum IPK di Portal Lowongan Kerja

Berdasarkan hasil olah data kumparan di portal jobstreet.com, 60,2 persen lowongan pekerjaan rupanya tidak mencantumkan syarat minimum IPK. Deskripsi lowongan kerja yang tersedia lebih ke apa pengalaman yang dimiliki, skill, hingga job desk pekerjaan tersebut.

Sementara itu, sebanyak 30,9 persen lowongan di jobstreet mencantumkan syarat IPK minimal 3,0. Ada juga yang mencantumkan syarat minimal IPK 3,5. Namun, jumlahnya hanya 0.6 persen alias satu lowongan.

Kata kunci pencarian yang digunakan kumparan adalah IPK, GPA, maupun fresh graduate. Parameternya adalah pekerjaan full time yang berbasis di Jakarta.

Selain memantau jobstreet, kumparan juga memantau portal indeed.com. Hasilnya, 73 persen lowongan pekerjaan di sana mensyaratkan IPK minimal 3 mencapai 73 persen. Ada pula yang hanya mensyaratkan IPK minimal 2,75 yaitu sebanyak 16 persen.

Reporter magang, Muhammad Falah Nafis, turut berkontribusi menulis dalam artikel ini.

Read Entire Article