Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mendapat kunjungan istimewa dari Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Teuku Riefky Harsya, B.Sc., M.T.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Teuku Riefky melihat dan meninjau produk-produk inovasi karya civitas akademika Unusa. Di antara inovasi yang menarik perhatian sang menteri adalah Mobile Water and Incinerator.
Inovasi tersebut merupakan teknologi portabel yang mampu mengolah limbah sekaligus menyediakan akses air bersih secara efisien, dan dinilai memiliki prospek besar untuk diterapkan di daerah-daerah terpencil atau terdampak bencana.
"Saya sangat kagum dengan inovasi-inovasi yang telah dihasilkan oleh mahasiswa dan dosen Unusa. Mobile Water and Incinerator merupakan salah satu contoh nyata bagaimana dunia pendidikan mampu menghasilkan solusi inovatif yang aplikatif dan berdampak luas bagi masyarakat," ungkap Teuku Riefky disela kunjungannya awal pekan kemarin.
"Saya berharap inovasi ini dapat menjadi bagian dari kerja sama, terutama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis teknologi," sambungnya.
Selain fungsinya yang membantu mengolah sampah hingga mengolah air yang tidak layak konsumsi menjadi layak konsumsi. Semua suku cadang yang digunakan pada teknologi tersebut merupakan produksi Indonesia, yang mana biaya yang dikeluarkan juga terjangkau,
Dalam kunjungannya kali ini, Teuku juga menjelaskan terkait 17 Subsektor yang ada dalam Ekonomi Kreatif, klaster program Kementerian Ekonomi Kreatif, hingga rantai nilai dalam ekonomi kreatif. Serta penguatan ekosistem ekonomi kreatif melalui hexahelix, yang mana akademisi merupakan bagian dari proses tersebut.
Dalam kunjungan ini, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi juga turut bergabung. Hal ini dimaksudkan agar kemungkinan kerja sama bisa langusng ditindak lanjuti Cecep. Inovasi-inovasi dari lembaga pendidikan seperti Unusa ini merupakan harapan bagi masa depan.
Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie menyambut baik kunjungan tersebut. Menurutnya, ini sebagai bentuk dukungan nyata dari pemerintah terhadap dunia pendidikan tinggi, khususnya dalam mendorong peran kampus sebagai motor inovasi dan transformasi ekonomi masyarakat.
"Unusa berkomitmen untuk tidak hanya menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai institusi yang aktif melahirkan inovasi dan solusi nyata bagi tantangan masyarakat. Kunjungan ini memotivasi kami untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, demi kemajuan bangsa," tukas Prof Jazidie.