
Seorang ibu asal Lubuklinggau, Sumsel, Dian Nurhayati, mendatangi kediaman Gubernur Jawa Barat (Jabar), Kang Dedi Mulyadi (KDM) untuk meminta bantuan agar anaknya dimasukkan ke barak militer.
Melalu akun YouTube KDM, Dian menyebut bahwa anaknya, Rehan (19), sudah 2 kali direhabilitasi di Badan Narkotika Nasional (BNN), Silampari, Sumsel. Namun bukannya sembuh, anaknya malah diajak memakai narkoba bersama oleh konselornya.
"Sudah saya rehab 2 kali dalam waktu 1 tahun, lalu kemudian pulang dan masih belum ada perubahan. Justru yang jadi konselornya juga mengkonsumsi narkoba," kata Dian.
Ia juga menjelaskan bahwa sang ank telah 3 kali menggadaikan motor. Dian mengaku bahwa sang konselor mengajak anaknya untuk memakai narkoba bersama.
Mendengar hal tersebut, Kepala BNN Kota Lubuklinggau, AKBP Himawan Bagus Riyadi, mengatakan akan menelusuri informasi tersebut.
"Kami akan segera cek kembali untuk menelusuri siapa konselornya," ujar Himawan.
Kemudian, ia juga mengimbau kepada staf nya untuk mencarikan informasi lebih lanjut mengenai tempat rehabilitasi Rehan pada saat itu.
Namun, pengakuan dari staf mengatakan bahwa Rehan tidak direhabilitasi di BNN Lubuklinggau, tetapi direhab di tempat lain. Menurut staf tersebut, Rehan bersama keluarga datang sendiri ke panti rehab tersebut.
"Setelah diselidiki, ternyata Rehan dan keluarganya datang sendiri ke salah satu panti rehab. Kalau BNN Lubuklinggau tidak ada rawat inap, hanya rawat jalan saja," kata Himawan.
Lalu, Himawan juga menambahkan bahwa terkait pengaduan salah satu warga Lubuklinggau ke KDM merupakan hak setiap masyarakat untuk mengadu ke siapa pun, sehingga menurutnya tidak masalah.
"Itu hak setiap warga mau mengadu ke siapa saja," tutupnya.