Dalam beberapa hari terakhir, Hamas dan sekutunya gerakan Jihad Islam merilis tiga video yang menunjukkan penampakan dua sandera Israel yang ditangkap pada 7 Oktober 2023.
Kedua sandera itu diketahui bernama Rom Braslavski dan Evyatar David. Mereka terlihat lemah dan malnutrisi. Dirilisnya video yang menunjukkan kondisi sandera yang ditahan di Gaza ini kembali memicu seruan agar Israel segera memberlakukan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta bantuan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Minggu (3/7) agar para sandera di Gaza mendapat bantuan kemanusiaan.
Dikutip dari AFP, Senin (4/7), kantor Netanyahu mengungkapkan telah berbicara dengan koordinator ICRC untuk wilayah itu, Julien Lerisson, dan meminta keterlibatannya untuk memberikan makanan kepada para sandera dan perawatan medis segera.
"Kami terkejut oleh video-video yang mengerikan itu dan menegaskan agar diberikan akses kepada para sandera," kata ICRC dalam pernyataannya.
Sementara, sayap bersenjata Hamas mengatakan akan memberikan akses kepada ICRC hanya jika koridor kemanusiaan untuk makanan dan bantuan dibuka di semua wilayah di Jalur Gaza.
"Kami tidak sengaja membuat para sandera kelaparan," kata Brigadi Al-Qassam dalam keterangannya. Mereka juga menyatakan tidak akan menerima hak khusus makanan di tengah kejahatan kelaparan dan pengepungan di Gaza.
Lebih lanjut, Netanyahu dilaporkan telah berbicara dengan keluarga dari dua sandera yang videonya dirilis oleh Hamas. Dalam percakapan itu, Netanyahu menyatakan sangat terkejut atas video yang didistribusikan oleh Hamas.
"Netanyahu mengatakan kepada para keluarga bahwa upaya untuk memulangkan seluruh sandera kita masih berlangsung," kata pernyataan kantor perdana menteri.
Sementara itu, puluhan ribuan orang menggelar demonstrasi di pusat pesisir Tel Aviv untuk meminta pemerintahan Netanyahu mengamankan pembebasan sandera yang tersisa.
Braslavski dan David merupakan di antara 49 sandera yang masih ditahan di Gaza, termasuk 27 orang yang disebut militer Israel telah tewas.
Sebagian besar dari 251 sandera telah dibebaskan saat gencatan senjata yang berlangsung singkat pada awal tahun ini.