Hakim Cecar Aipda Robig Pembunuh Gamma: Enggak Harus Harus Menembak Kan?!

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Aipda Robig Zaenudin, anggota Polrestabes Semarang yang menjadi terdakwa dalam kasus penembakan tiga siswa SMKN 4 Semarang, menjalani pemeriksaan dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (17/6/2025). Dalam persidangan, Hakim Ketua Mira Sendangsari mencecar Robig soal klaim keterancamannya sebagai alasan melakukan penembakan. 

Di persidangan tersebut, Robig menceritakan kronologis penembakan yang dilakukannya. Intinya, pada Ahad, 24 November 2024, sekitar pukul 00:19 WIB, sepeda motor yang dikendarai Aipda Robig hampir tertabrak oleh satu sepeda motor dari arah berlawanan di depan sebuah Alfamart di Jalan Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang. 

Motor yang hampir menabrak sepeda motor Robig ternyata diikuti tiga sepeda motor lainnya. Robig mengatakan, dua penumpang dari tiga sepeda motor tersebut membawa senjata tajam. "Saya mengira itu begal," ujar Robig di persidangan. 

Saat ketiga sepeda motor itu memutar arah karena satu sepeda motor yang dikejarnya masuk ke gang, Robig berusaha mengadang mereka. Robig mengeklaim telah melepaskan tembakan peringatan dan meneriakkan kata "polisi". Namun karena ketiga motor tersebut terus melaju, Robig akhirnya melepaskan tiga tembakan lainnya. Satu peluru mengenai Gamma Rizkynata Oktafandy dan menyebabkannya tewas. 

Hakim Ketua Mira Sendangsari mengkritisi soal momen penembakan tersebut. Hakim Mira bertanya kepada Robig apakah dia benar-benar dalam posisi terancam saat melakukan penembakan. Namun Robig menjawab saat itu dia melihat penumpang motor nomor 1 yang dikejar tiga motor di belakangnya hampir dibacok. "Iya, tapi tidak mengancam terdakwa kan?" sahut Hakim Mira merespons pernyataan Robig. 

Robig kemudian membalas dengan menyampaikan bahwa dia merasa mempunyai tanggung jawab moral untuk mencegah terjadinya tindak kriminalitas. Hakim Mira kemudian mempertanyakan mengapa Robig memutuskan langsung mengambil tindakan. 

"Sampeyan kan sendirian, yang itu kan banyak. Kenapa enggak berhenti dulu, tunggu temannya? Minta pertolongan temenmu lah siapa sesama polisi," kata Hakim Mira. 

Menurut Robig, hal itu agak sulit dilakukan karena membutuhkan waktu. "Waktunya tidak mencukupi Yang Mulia. Jauh dari polsek. Saat itu saya bertindak menurut penilaian saya," ucapnya. 

Menurut Hakim Mira, Robig masih mempunyai opsi lain selain menembak ketiga motor yang melaju ke arahnya. "Enggak harus menembak kan? Hubungi polsek terdekat, 'Eh ini ada kejadian'. Kalau enggak ada polisi di sekitar situ, hubungi temannya yang polisi kan bisa," kata Hakim Mira. 

Robig hanya menyampaikan bahwa kejadian malam itu sangat cepat. "Iya, tapi itu kan tidak mengancam terdakwa waktu kejadian," ujar Hakim Mira. 

Hakim Mira kemudian menanyakan ke arah mana saja Robig melepaskan tembakan. Robig menjawab, dia mengarahkan tembakan pertamanya ke arah bawah sepeda motor pertama. Maksudnya hendak melumpuhkan kaki. Tembakan pertama adalah yang bersarang di pinggul almarhum Gamma Rizkynata Oktafandy. 

Kemudian tembakan kedua diarahkan ke ban belakang sepeda motor kedua. Sementara tembakan ketiga atau terakhir dilepaskan ke arah serong atas. Peluru terakhir menyerempet korban SA dan bersarang di tangan kiri AD. SA dan DA adalah teman Gamma yang juga bersekolah di SMKN 4 Semarang. 

Robig mengatakan, pada penembakan terakhir, dia hampir ditabrak. Arah peluru yang menyerong ke atas karena Robig melepaskan tembakan sambil melangkah mundur dan hampir terjatuh terserempet motor. 

Hakim Mira juga mengkritisi penembakan terakhir Robig. Menurutnya, alih-alih menembak, Robig sebenarnya bisa menghindar. "(Melangkah) mundur, mundur saja, enggak usah tembak bisa enggak? Kalau saya, saya menghindar dulu. Enggak harus menembak kan?" katanya. 

Hakim Mira menilai, ada opsi-opsi yang bisa dilakukan Robig daripada melakukan penembakan. "Kan akhirnya menimbulkan korban. Maksudnya, polisi kan ada banyak cara ya, baru melakukan penembakan," ujarnya.

Read Entire Article