Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Badan Gizi Nasional (BGN) meresmikan 6 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pilot Project Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Gotong Royong Kadin.
Ketua (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menyebut total investasi pembangunan 6 SPPG mencapai Rp 20 miliar dan siap melayani lebih dari 24 ribu penerima manfaat dari kalangan pelajar serta masyarakat sekitar.
“Enam SPPG ini sepenuhnya dibangun melalui dukungan CSR anggota Kadin, khususnya Tempo Scan Group,” kata Anindya saat peresmian SPPG di Semarang, dikutip Sabtu (23/8).
Enam SPPG tersebut berlokasi di Semarang, Bekasi, Cirebon, Bandung, Tegal, dan Depok. Ini menjadi tonggak awal dari target 1.000 SPPG yang akan dibangun secara swadaya melalui gotong royong anggota Kadin.
Menurut Anindya, SPPG bukan hanya sekadar infrastruktur, melainkan juga model standar dan pusat pelatihan bagi anggota Kadin yang ingin berpartisipasi dalam program MBG. Kadin juga telah menyiapkan buku panduan operasional serta mendirikan Yayasan Supra Merah Putih sebagai mitra khusus BGN.
"Momentum ini membuktikan dunia usaha siap mendukung agenda nasional pemberantasan stunting dan pemenuhan gizi. Kadin Indonesia percaya kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini," ungkap Anin.
Ketua Satgas MBG Gotong Royong Kadin Indonesia, Handojo S. Muljadi, menyebut Kadin sudah membentuk official website dan akun media sosial resmi untuk memberikan akses informasi real time kepada seluruh anggota.
“Platform ini juga bisa digunakan sebagai B2B platform bagi anggota Kadin yang ingin menjadi kontraktor, vendor peralatan dapur, makanan, maupun bahan baku,” jelas Handojo.
Selain itu, Harjono menyebut Kadin bekerja sama dengan Tempo Utama Finance untuk menyediakan opsi pembiayaan, baik untuk pembangunan, renovasi SPPG, peralatan dapur, maupun kendaraan pengantar makanan. Hal ini dikarenakan tidak mudah bagi UMKM memperoleh kredit dari perbankan.
Kepala BGN Dadan Hindayana menilai kota Semarang termasuk wilayah yang paling cepat dalam merealisasikan pembangunan SPPG. Dari total kuota 105 unit, kini hanya tersisa satu yang belum rampung.
“Dengan kontribusi 270 perusahaan saja sudah terkumpul Rp 540 miliar. Dari hasil verifikasi kami, dana yang beredar di masyarakat mencapai Rp 50 triliun, dan Kadin sudah memberikan sekitar 10 persennya,” ungkap Dadan.