Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo menanggapi Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang merasa prihatin dengan KPK. Rasa prihatin itu berkaitan dengan kasus suap yang menjerat Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Dalam kasusnya, Hasto divonis 3,5 tahun penjara karena dinilai terbukti melakukan suap kepada mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Namun, Hasto mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo Subianto sehingga ia bebas dari hukuman.
Megawati pun merasa prihatin dengan KPK karena telah gagal menegakkan keadilan untuk Hasto. Menurutnya, seharusnya presiden tak perlu sampai turun tangan memberikan amnesti untuk Hasto demi kebebasannya.
Budi pun merespons. Ia menyebut pemberian amnesti itu tidak menghilangkan tindakan yang dilakukan oleh Hasto dalam perkaranya.
"Kami kira masyarakat sudah cerdas dan memahami dari perjalanan perkara ini ya. Bahwa dari proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan yang dilakukan oleh KPK baik aspek formil maupun materialnya semuanya sudah diuji," ucap Budi di gedung KPK Merah Putih, Jakarta Selatan pada Senin (4/8).
Menurut dia, proses praperadilan maupun Dewas KPK menyatakan bahwa proses yang dilakukan KPK sudah tepat. Bahkan, Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta pun sudah menyatakan Hasto bersalah dengan vonis 3,5 tahun penjara.
“Amnesti itu kan tidak menghapus atau menghilangkan tindakan yang sudah dilakukan. Jadi tindakannya tetap ada, tetap terbukti bersalah. Hakim juga menyatakan demikian,” kata Budi
“Namun memang atas tindakan tersebut kemudian diberikan pengampunan. Jadi yang hilang itu hukumannya bukan tindakan yang dilakukan kalau tindakannya terbukti,” tambahnya.
Adapun Megawati melontarkan pernyataannya saat berpidato di Kongres VI PDIP. Awalnya, ia menyinggung soal penegakan hukum di Indonesia dewasa ini.
“Pak Hasto hanya contoh soal saja. Oleh sebab itu, hei para ahli hukum ingatlah karena dengan Dewi Keadilan, yang selalu dikatakan matanya tertutup dan ada namanya tempat untuk melihat berat atau tidaknya, tapi sekarang diusahakan supaya yang namanya untuk melihat keadilan itu tegak lurus,” ungkap Megawati di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (2/8).
Megawati lantas menyuarakan kepada para kader-kader PDIP agar tak perlu takut dengan urusan hukum apabila memang tidak bersalah.
Ia kemudian menyinggung KPK yang menurutnya telah gagal dalam menghadirkan keadilan. Ia mencontohkan kasus Hasto yang membuat presiden turun tangan melalui pemberian amnesti.
“Saya maaf, ya, kalo saya lihat KPK sekarang sedihnya bukan main. Sayalah yang membuat namanya Komisi Pemberantasan Korupsi. Coba kalau sekarang modelnya kayak begini lalu bagaimana? Coba saja pikir,” kata Megawati.
“Saya pernah jadi presiden, jadi saya tahu liku-likunya. Kan, lucu, ya? Kenapa, sih, kok, KPK jadi begitu?” tandas dia.