Fosil Dinosaurus Ungkap Petunjuk yang Bisa Membantu Melawan Kanker

1 hour ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Home > Didaktika Friday, 22 Aug 2025, 10:33 WIB

Dinosaurus pemakan tumbuhan ini hidup sekitar 66 hingga 70 juta tahun yang lalu di wilayah yang sekarang disebut Rumania.

UnsplashUnsplash

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Biology menunjukkan bahwa teknik canggih yang digunakan untuk mempelajari fosil dinosaurus dapat membantu para ilmuwan lebih memahami kanker.

Para peneliti dari Anglia Ruskin University dan Imperial College London menganalisis fosil dinosaurus berparuh bebek bernama Telmatosaurus transsylvanicus.

Dinosaurus pemakan tumbuhan ini hidup sekitar 66 hingga 70 juta tahun yang lalu di wilayah yang sekarang disebut Rumania.

Dengan menggunakan teknik khusus yang disebut mikroskop elektron pemindaian (SEM), para ilmuwan dapat mendeteksi struktur kecil di dalam fosil yang menyerupai sel darah merah.

Struktur ini, yang disebut eritrosit, biasanya ditemukan di jaringan lunak dan jarang terawetkan dalam fosil.

Temuan ini menunjukkan bahwa jaringan lunak mungkin lebih sering bertahan hidup dalam sisa-sisa purba daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Para peneliti menggunakan metode paleoproteomik—teknik yang memeriksa protein dalam spesimen tua—untuk mencari molekul yang terawetkan.

Tidak seperti DNA yang mudah terurai, protein dalam tulang lebih stabil dan kecil kemungkinannya terkontaminasi.

Hal ini membuatnya berguna untuk mempelajari penyakit purba, termasuk kanker.

Para ilmuwan percaya bahwa dengan mempelajari protein dan biomarker yang terawetkan ini, kita mungkin dapat mempelajari bagaimana penyakit seperti kanker memengaruhi hewan purba.

Hal ini dapat memberi kita wawasan tentang bagaimana penyakit berevolusi dan bagaimana organisme telah melawan atau mengelola penyakit selama jutaan tahun.

Sebuah studi sebelumnya telah menemukan tanda-tanda kanker pada spesies yang sama, Telmatosaurus, yang menunjukkan bahwa kanker memiliki akar evolusi yang dalam.

Profesor Justin Stebbing, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan bahwa makhluk besar dan berumur panjang seperti dinosaurus menawarkan peluang penting untuk mengeksplorasi bagaimana spesies mengelola risiko kanker.

Ia menjelaskan bahwa jaringan lunak, tidak seperti tulang, mengandung protein berharga yang memberikan detail molekuler tentang biologi penyakit.

Ia menambahkan bahwa penelitian mereka, yang menggunakan teknik yang jarang diterapkan dalam paleontologi, dapat membuka pintu bagi penemuan-penemuan di masa depan yang bahkan mungkin bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Studi ini juga menyerukan pengawetan jaringan lunak yang lebih baik dalam fosil.

Sebagian besar koleksi fosil berfokus pada tulang, tetapi jaringan lunak menyimpan informasi molekuler yang lebih detail.

Seiring dengan terus meningkatnya teknologi, jaringan lunak yang diawetkan dapat memungkinkan para peneliti untuk mempelajari lebih banyak tentang bagaimana penyakit berevolusi—dan mungkin membantu kita melawan penyakit tersebut saat ini.

Image

Read Entire Article