Umat muslim berdoa saat bulan Ramadhan di Masjid Yeni, Istanbul, Turki, Sabtu (1/3/2025). Ilustrasi Ramadhan
REPUBLIKA.CO.ID,Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari menjelaskan bahwa dunia tidak akan mampu menampung sesuatu yang ingin diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya yang beriman. Karena itu akhirat dijadikan tempat untuk Allah SWT membalas dengan kebaikan kepada hamba-Nya yang beriman.
"Allah SWT menciptakan negeri akhirat sebagai tempat pembalasan bagi para hamba-Nya yang beriman, karena negeri ini (dunia) tidak akan mampu menampung sesuatu yang ingin Dia berikan kepada mereka. Selain itu, Allah SWT juga ingin memuliakan mereka, yaitu dengan tidak memberikan balasan kepada mereka di negeri yang tidak abadi ini." (Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam)
Allah SWT akan membalas semua amalan para hamba-Nya yang mukmin dan menjalankan semua perintah-Nya di akhirat kelak. Di sana, mereka akan merasakan segala jenis kenikmatan.
Rumah yang luas dan indah, makanan yang enak dan minuman yang menyegarkan. Siapapun yang merasakannya, mereka tidak akan pernah merasa lapar atau haus selama-lamanya. Tidak ada aturan dan ikatan yang mengikat mereka lagi. Mereka bebas melakukan apapun yang dilarang selama di dunia. Surga adalah sarang kebaikan.
Allah SWT sengaja membalas amalan mereka di akhirat, sebab dunia ini tidak akan mampu menampung nikmat-nikmat yang akan Dia berikan kepada hamba-Nya.
Kalian tidak akan mampu menghitung dan mendetail nikmat yang ingin diberikan-Nya kepada para hamba-Nya. Ibarat tabungan, maka pahala itu adalah uang yang akan kamu tuai hasilnya di akhirat kelak.
Dunia ini hanyalah negeri fana. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Jika Allah SWT membalas para hamba-Nya di dunia ini, tentu nikmat yang diberikan-Nya tidak akan abadi. Ia akan hancur bersama hancurnya seluruh materi pada hari kiamat kelak.