
Duka mendalam dirasakan teman-teman Arya Daru Pangayunan (39), diplomat Kementerian Luar Negeri yang jenazahnya ditemukan di kamar kos Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, dengan kondisi kepala dan muka tertutup lakban.
Begitu mendengar kabar Arya meninggal dunia, Ardhi Iswansyah, teman Arya di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta langsung menuju ke rumah duka di Jalan Munggur, Jomblang, Janti, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul tampak hening, Selasa (8/7).
"Kami teman satu sekolah dulu di SMA Muhammadiyah 1. Kami angkatan lulus tahun 2005," kata Ardhi.
Ardhi mengatakan dia berkontak terakhir dengan Arya sekitar satu minggu yang lalu. Baik semasa SMA maupun hingga bertugas sebagai diplomat, Arya dikenal sosok yang baik.
"Bahkan mungkin bisa dibilang termasuk dari segi pendidikan dia termasuk pintar ya anaknya. Buktinya dia masuk UGM ambil HI. Terus prestasi di pekerjaan kita melihat dari Instagramnya, dia termasuk yang moncer," jelasnya.
Lanjutnya, dua minggu yang lalu mereka juga berkomunikasi lantaran ada guru yang meninggal dunia.
"Dia termasuk salah satu yang ikut urunan (berdonasi)," katanya.

Tak Punya Musuh
Ardhi yakin, Arya tak pernah punya musuh. Terlebih selama ini dia dikenal anteng.
"Kalau kita melihat dari dulu, dia enggak pernah punya musuh karena anaknya memang baik, ya. Nggak banyak tingkah lah," katanya.
"Jadi tipikal anak yang anteng-anteng aja, sekolah. Begitu sekolah selesai, ekstrakurikuler terus pulang," jelasnya.
Ardhi mengatakan kabar terakhir Arya akan bertugas ke Finlandia. Sebelumnya Arya sempat tugas di Brasil.
"Dari cerita terakhir, sebelumnya, kayaknya dalam waktu dekat, dia itu mau pindah, mau boyongan sama anak dan istrinya untuk ke, Finlandia. Bertugas di sana," katanya.
Syok Arya Meninggal tak Wajar, Minta Polisi Usut Tuntas

Ardhi mengaku dia dan teman-teman kaget mendengar kabar meninggalnya Arya. Apalagi informasi yang dia baca Arya meninggal tak wajar.
"Ada teman yang share beritanya, kami syok lah dengan apa yang menimpa teman kami, sahabat kami," katanya.
Atas apa yang dialami rekannya, Ardhi meminta agar polisi mengusut dengan tuntas.
"Kami teman-teman pengin diusut tuntas karena ya, bagaimanapun ini kejadian kriminal yang menghilangkan nyawa. Jadi ya harapannya bisa diusut tuntas," jelasnya.