Sebuah video berdurasi 52 detik memperlihatkan seekor macan tutul jawa terekam kamera di sudut hutan rimba Gunung Lawu, Jawa Tengah. Video itu diunggah di akun Instagram @tahura_mangkunagoro.
Dalam video tersebut terlihat seekor macan tutul sedang berbaring, tampak santai sambil bermain-main, berjalan melewati kamera dan kemudian kembali ke lokasi di mana CCTV terpasang. Melihat dari gerak-geriknya, macan tutul jawa itu sepertinya tidak merasa ada ancaman sedikit pun. Ini menandakan keberadaan mereka sangat terjaga.
Belum diketahui jenis kelamin macan tutul tersebut, yang pasti Gunung Lawu memang telah menjadi rumah dan habitat alami mereka. Lokasi pasti ditemukannya macan juga tidak dipublikasikan demi kelestarian hewan langka tersebut.
“Keberadaan harimau (macan) erat kaitannya dengan terjaganya ekosistem. Harimau, sebagai predator puncak, berperan penting dalam menjaga keseimbangan rantai makanan dan kesehatan ekosistem secara keseluruhan. Mereka membantu mengendalikan populasi hewan mangsa, mencegah kerusakan habitat akibat overgrazing, dan menjaga kesehatan hutan.
Macan tutul jawa merupakan satwa yang dilindungi dan telah masuk dalam Redlist IUCN dengan kategori Critically Endangered atau terancam punah serta termasuk dalam Appendix I CITES. Macan tutul jawa hanya ditemukan di Pulau Jawa, Pulau Kangean, Pulau Nusakambangan dan Pulau Sempu.
Di Provinsi Jawa Tengah, macan tutul jawa sedang mengalami kehilangan, degradasi kualitas dan fragmentasi habitat sehingga populasinya terancam punah. Setelah harimau jawa punah, macan tutul Jawa menduduki puncak rantai makanan. Ancaman perburuan, kerusakan hutan dan berkurangnya mangsa membawa mereka pada jurang kepunahan.
Sekarang, pendataan populasi macan tutul jawa di alam liar menjadi masalah krusial. Berdasarkan data IUCN pada 2008, populasi hewan ini diperkirakan hanya ada 250 ekor di alam liar. Sementara di kebun binatang, menurut data Persatuan Kebun Binatang Indonesia (PKBSI) jumlahnya berkisar 41 individu.
Forum Pemerhati Macan Tutul Jawa (Formata) mencatat, sejak 2008 konflik macan tutul jawa dengan manusia terjadi lebih dari 55 kasus. “Saat konflik terjadi, manusia inginnya membunuh saja. Padahal macan tutul beda dengan harimau. Dia cenderung takut manusia,” kata Sekretaris Jenderal PKBSI, Toni Sumampau, sebagaimana dikutip Mongabay Indonesia.