
Dua penumpang Kereta Api (KA) 88F Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya Gubeng, menjadi korban pelemparan batu. Peristiwa itu terjadi saat kereta melintas di antara Stasiun Klaten dan Stasiun Sriwot, Jateng, pada Minggu (6/7).
Salah satu korban, Widya Anggraini (30 tahun), warga Sidoarjo, Jatim, menceritakan momen saat pelemparan batu terjadi.
Mulanya ia dan temannya, Farah Aqmaria (30 tahun), berangkat naik KA Sancaka dari Stasiun Tugu dengan tujuan Surabaya pada Minggu (6/7) malam. Sancaka merupakan kereta eksekutif.
Widya dan temannya duduk di gerbong 2 kursi 4C-D.

Sekitar 20 menit setelah kereta berangkat, tiba-tiba kaca di samping kirinya pecah akibat lemparan batu. Widya yang ketika itu sedang mengenakan headphone dan membaca buku langsung kaget.
"Jam 22.45 WIB itu kejadiannya, kaca itu tadi (pecah), di sebelumnya Klaten. Kebetulan waktu bikin konten. Ya kaget sih. Kaget aja. Soalnya kan tiba-tiba prak gitu," kata Widya saat ditemui di Surabaya, Selasa (8/7). Widya yang memiliki lebih dari 5.000 pengikut di Instagram ini memang rajin membuat konten.

Widya bersama temannya itu langsung menemui petugas KAI untuk mencari pertolongan.
"Terus aku diarahin ke belakang, diurusin semua, dibersihin sama kain. Sampai berdarah-darah. Di leher kemarin keluar darah, terus sini juga," ucapnya.
Akibat peristiwa itu, Widya mengalami luka-luka di wajahnya karena terkena serpihan kaca. Videonya saat wajahnya berdarah juga diunggah di akunnya.

"Lukanya kemarin di sini (wajah) sama semua ini sesuai yang di video saya. Itu kan berdarah semua, terus sini (leher) juga kan berdarah. Wajah sebagian sebelah kiri, leher sama rambut gitu. Serpihan kaca masuk-masuk baju juga," jelasnya.
Setelah itu, Widya dibawa oleh petugas KAI ke rumah sakit di Solo untuk menjalani perawatan.
"Terus dibersihin, dicuci ini semua, sudah sih, serpihannya dikeluarin," katanya.
Widya tidak melihat pelaku pelemparan batu tersebut. Sebab, dia sebelum maupun saat kejadian tidak menoleh ke arah jendela. Apalagi di luar suasana gelap.
"Enggak ingat, soalnya kan aku juga fokusnya baca buku, itu juga barusan berangkat 22.25 WIB, kejadiannya 22.45 WIB. Jadi kan 20 menitan dari tempat (berangkat)," ujarnya.
Tutup Tirai

Widya berpesan kepada penumpang kereta api saat perjalanan malam untuk menutup tirai. Menurutnya, hal itu bisa mengantisipasi jika ada kejadian yang serupa.
"Kalau bisa sih ditutup aja gitu. Kalau mau dibuka ya enggak apa-apa, tapi enggak terus-terusan dibuka gitu sih, kalau mau lihat-lihat jalan gitu sih," ungkapnya.
Kini, pihak Daop 6 Yogyakarta melaporkan ke polisi atas insiden pelemparan batu di KA Sancaka dan terdapat dua korban. Polisi juga masih belum menemukan pelaku.
Pelemparan batu pada kereta sudah sering terjadi. Tak jarang pelakunya adalah anak-anak di bawah umur.