REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Satgas Nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menargetkan sebanyak 15 ribu dari 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih mulai beroperasi pada Agustus ini, setelah peresmian oleh Presiden Prabowo Subianto pada Juli 2025.
“Kita mempercepat operasinya. Target kita bulan ini 15 ribu terbentuk (operasionalnya), makanya didata di desa-desa apa yang bisa dimanfaatkan,” kata Ketua Satgas Nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Zulkifli Hasan, di Denpasar, Bali, Jumat (8/8/2025).
Dalam Rapat Konsolidasi dan Percepatan Operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih tersebut, Zulhas menjelaskan, persiapan dimulai dari penentuan lokasi bisnis koperasi. “Apakah sekolah dipakai, kantor desa, kantor kelurahan, atau balai desa. Kalau tidak ada, baru membangun,” ujarnya.
Untuk memulai operasional Kopdes Merah Putih, Zulhas yang juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Pangan meminta kepala daerah selaku satgas di daerah memastikan keberadaan gudang penyimpanan dan fasilitas pendingin guna mendukung unit usaha koperasi.
Ia juga menekankan pentingnya menyiapkan tenaga kerja yang membantu operasional koperasi, yakni pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) daerah sebanyak 2–3 orang yang merupakan warga asli desa atau kecamatan setempat. “Kemudian Himbara percepatan pelaporan kredit agar bisa langsung berjalan. Peraturan Menkeu sudah ada, jadi sudah bisa berjalan,” katanya.
Setelah beroperasi, Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi sarana atau infrastruktur pemerintah dalam menjalankan kebijakan, seperti operasi pasar, penyediaan makanan bergizi gratis, hingga fasilitasi energi baru terbarukan.
Zulhas meminta gubernur sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah segera menggelar rapat dengan bupati/wali kota untuk menindaklanjuti tahap operasional koperasi. Gubernur juga diminta berkoordinasi aktif dengan BUMN di bidang-bidang potensial yang dapat dikembangkan sebagai bisnis koperasi.
Dengan hampir 100 persen satuan tugas di daerah terbentuk, Zulhas optimistis seluruh pihak dapat bergotong royong mempercepat operasional Kopdes Merah Putih.
Pada tahap awal, koperasi desa diarahkan untuk menjalankan model bisnis yang menguntungkan sehingga terbentuk pusat kegiatan dan pusat pertumbuhan di desa. Adapun tujuh model bisnis potensial secara umum adalah gerai pupuk, pangkalan LPG, gerai sembako, agen bank Himbara, layanan logistik, penjualan beras/gabah, dan apotek.
sumber : Antara