
BYD Motor Indonesia (BYD Indonesia) membeberkan proses persiapannya jelang pameran otomotif GIIAS 2025 yang dimulai pada pekan depan. Jenama China ini mengaku, progresnya sejauh ini hampir selesai.
"GIIAS (2025) secara persiapan, bisa dibilang 80-90 persen. Kami sudah siapkan strategi selama di pameran karena ini kan pesta otomotif terbesar, ya," buka Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther Panjaitan di Jakarta, Rabu (16/7).
Dijelaskannya, baik booth BYD dan Denza pada helatan tersebut mempunyai luas dua kali lebih besar dibanding edisi tahun lalu. Sebagai gambaran, tahun lalu pabrikan menempati area 1.720 meter persegi hanya untuk merek BYD.
"Kami akui penerimaan kami di ajang GIIAS tahun lalu itu cukup baik, sehingga kami memutuskan untuk memperluas areanya. Total BYD dan Denza akan menempati area 3.000 meter persegi, jadi salah satu brand dengan ukuran (booth) paling besar," terang Luther.

Keputusan tersebut terbilang wajar, mengingat BYD berencana meluncurkan satu model baru lagi di GIIAS 2025. Sehingga total model yang akan mejeng bisa lebih dari 6 unit, jika satu produknya diwakilkan 2-3 unit.
"Lalu berdasarkan riset kami, ternyata antusias masyarakat untuk mencoba langsung produk kami itu cukup tinggi. Makanya nanti saat GIIAS kami akan sediakan tempat test drive spesial khusus untuk BYD," papar Luther.
Menyoal produk baru yang dimaksud, Luther enggan membeberkan lebih rinci. Namun dari sejumlah unggahan media sosial resmi perusahaan dan bocoran dari beberapa tenaga penjual, calon mobil listrik anyar itu berupa BYD Seagull --yang kemungkinan pakai nama berbeda untuk pasar Indonesia.
Model tersebut saat ini memegang status sebagai produk dengan dimensi terkecil BYD global, wujudnya berupa city car. Mengemas Blade Battery dengan kapasitas 38 kWh yang menjanjikan daya tempuh maksimal 380 kilometer sekali pengecasan. Perkiraan banderolnya di bawah Rp 300 juta.
